Jakarta, Gatra.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengajak seluruh elemen yang berkecimpung dalam dunia sepak bola, baik suporter dan pemilik klub agar berkontribusi dalam perbaikan sistem kompetisi di Indonsia.
"Bersama suporternya, bersama pemilik klub gitu. Yang namanya perbaikan sepak bola enggak mungkin saya sendiri. Misal saya Ketua Umum, lalu saya melakukan bersih-bersih, sepak bola yang bersih enggak mungkin sendiri," katanya di Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (27/1).
Baca Juga: Ingin Reformasi Total PSSI, Ganjar Pranowo Ungkap Tugas Berat Erick Thohir Jika Jadi Ketum
Erick menyebut olahraga sepak bola merupakan olahraga nomor satu di Indonesia. Ia tak ingin olahraga tersebut menjadi sebuah perpecahan.
"Tetapi akhirnya dikotori oleh kita sendiri, yang akhirnya sepak bola, apa lebih pemersatu atau perpecahan? Kan mestinya apa, pemersatu," lanjutnya.
Mantan presiden Inter Milan tersebut berharap jagat sepak bola Indonesia dapat lebih baik dari sebelumnya. Sebab, ia berkaca dari tragedi Kanjuruhan yang telah menelan ratusan korban jiwa.
"Kita nonton sepak bola mestinya bergembira atau ketakutan? Ah itu kan yang terjadi di Kanjuruhan. [Sejumlah] 135 korban bangsa Indonesia meninggal. Kemarin ada seorang bapak yang bilang, anaknya meninggal semua saat Kanjuruhan. Sesuatu yang trauma yang luar biasa," ujar Erick.
Baca Juga: Erick Jadi Calon Ketua PSSI, Gibran Yakin Menang Lawan La Nyalla
Sebagai informasi, bursa pencalonan bakal calon Ketua Umum dan Waketum PSSI mengemuka di publik. Terdapat nama-nama untuk menjadi calon, yakni Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mattakiliti; CEO Bandung Premier League, Doni Setiabudi; CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksono; dan sebagainya.
Dari beberapa nama tersebut yang sudah mendaftarkan ke bursa pencalonan akan dilakukan pada tahapan verifikasi. Apabila lolos tahapan tersebut, maka tahapan selanjutnya akan bersaing pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan menentukan posisi anggota Komite Eksekutif PSSI dan calon Ketua Umum pada 16 Februari 2023 nanti.
