Home Internasional Gus Yahya: Pembakaran Alquran Sikap Putus Asa Rasmus Paludan

Gus Yahya: Pembakaran Alquran Sikap Putus Asa Rasmus Paludan

Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengatakan, aksi Rasmus Paludan membakar Alquran merupakan sikap putus asa dan hilang akal karena melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitasnya sendiri.

Whatever his cause is, it is doomed to fail. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri,” kata Gus Yahya dalam keterangan diterima pada Minggu (29/1).

Gus Yahya menyampaikan, menikmati kesyahduan iman tersebut sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya atau dia insaf, kemudian berbelok ke jalan yang benar.

Ia menyayangkan aksi ekstremis sayap kanan dan politisi rasialis Swedia-Denmark itu yang kembali membakar Alquran pada Jumat (27/1) waktu setempat. Aksi pembakaran kitab suci umat Islam dilakukan di depan masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.

"Masjid ini tidak punya tempat di Denmark," kata Paludan dalam siaran langsung di halaman Facebooknya.

Menurut Gus Yahya, meski kitab umat Islam dibakar, jelas Alquran tidak sedikit pun menjadi hina karena perbuatannya. Perbuatan Paludan justru akan sia-sia. Sebab, apabila dia bermaksud menjauhkan orang dari Alquran, perbuatan Paludan justru malah mendorong rasa penasaran mereka yang belum tahu isi Alquran.

Jika maksud pembakarannya untuk melampiaskan kemarahan kepada Turki, kata Gus Yahya, Alquran tidak menanggung apa pun yang menjadi tanggung jawab Turki.

“Kalau dia bermaksud menyerukan agar Eropa kulit putih bersatu melawan Islam, perbuatannya justru memancing orang-orang Eropa di luar kelompoknya untuk melawannya,” kata Gus Yahya.

Menurutnya, jika terjadi konflik universal atas perbuatan Paludan itu, tidak akan ada kelompok, termasuk kelompok Paludan yang bisa menang.

331