Home Ekonomi Jelang Pertemuan The Fed, Awal Pekan Dolar Tergelincir terhadap Mata Uang Asia

Jelang Pertemuan The Fed, Awal Pekan Dolar Tergelincir terhadap Mata Uang Asia

Jakarta, Gatra.com - Awal pekan Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 14 poin ke level Rp14.917 per Dolar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg pada perdagangan Senin ini Dolar AS tergelincir terhadap sejumlah mata uang utama di Asia Pasifik termasuk Rupiah, Dolar Singapura, Dolar Taiwan, Won Korea, Baht Thailand dan Yuan Tiongkok.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan melemahnya indeks Dolar terjadi menjelang pertemuan Federal Reserve alias The Fed pada pekan ini.

"Meskipun kenaikan dibatasi oleh repricing ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang dovish dibandingkan dengan rekan-rekan yang lebih hawkish," kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin sore (30/1).

Diperkirakan The Fed secara luas akan menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) atau turun dibandingkan kenaikan suku bunga tahun lalu sebesar 50 bps dan 75 bps. Sementara pengamatan pasar memperkirakan Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB) akan menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 bps.

Di dalam negeri, Ibrahim melihat bahwa penguatan nilai Rupiah juga didorong oleh laris manisnya Surat Berharga Negara (SBN). Adapun sejak 1 Januari hingga 26 Januari 2023 tercatat aliran modal asing yang masuk secara bersih mencapai Rp48,08 triliun di pasar SBN. Per 17 Januari 2023, investasi portofolio arus bersih (net inflow ) sebesar US$4,6 miliar.

"Ini akan berdampak nilai tukar Rupiah terhadap Dolar menguat. Hal itu karena seluruh faktor fundamental ekonomi memberikan justifikasi dasar untuk penguatan nilai tukar Rupiah," tutur Ibrahim.

Adapun pada perdagangan beso, Selasa (31/1) Ibrahim memperkirakan nilai tukar Rupiah akan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.950 - Rp14.990 per Dolar AS.

71