Jakarta, Gatra.com - Polri akan mengembangkan CCTV berkemampuan face recognition untuk mendeteksi wajah para buronan atau orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) di jajaran polda.

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Posko (Wakaposko) Presisi Polri Kombes Pol Indarto dalam Diskusi Publik bertema "Restrukturisasi dan Reposisi Polri Menghadapi Tahun Politik dan Era 4.0" di Hotel Diradja, Jakarta, Selasa (31/1).

"Itu akan dikembangkan ke seluruh polda, tapi tentu saja tidak dalam waktu singkat karena ini biaya mahal, jadi kita prioritaskan ke polda-polda yang memiliki tingkat kerawanan tinggi," kata Indarto.

Baca Juga: Polri Utus 15 Personel ke KPK, Dirtipidkor: Jaga Muruah Institusi Polri

Indarto mencontohkan, CCTV yang sudah terintegrasi fitur face recognition itu sudah diimplementasikan di Polda Bali. Teknologi canggih itu mulai diterapkan saat pelaksanaan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada bulan November 2022 lalu.

Ia menjelaskan bahwa CCTV tersebut telah terkoneksi dalam satu pusat data, yaitu pada 91 command center. Bahkan, menurutnya, salah satu utusan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai bahwa standar command center Polri dapat dijadikan standar dunia.

"Contoh di Bali. Kita masukan data para DPO-DPO teroris maka semua CCTV dapat menangkap wajah itu. Ketika tingkat akurasi kecocokannya 60 persen ke atas maka ada tim surveillance yang akan menindaklanjutinya. Standarnya seperti itu," ucap Indarto.