Jakarta, Gatra.com- Pertemuan antara Partai Golkar dan Partai Nasdem digelar hari ini, Rabu (1/2). Bertempat di Kantor Partai Golkar, Jakarta Barat, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kemungkinan kedua partai bergabung menjadi satu koalisi masih terbuka.
"Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tentunya terus berkomunikasi. Sama-sama terbuka dan menghargai langkah yang diambil. Tentu terkait dengan waktu akan ditentukan kemudian," ujarnya di Kantor Golkar, Rabu (1/2).
Dalam pertemuan kedua partai, Airlangga menyatakan bahwa keduanya bersepakat untuk menghadapi situasi yang berkaitan dengan kepentingan negara terlebih dahulu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen kedua partai sebagai partai pendukung pemerintahan.
"Artinya supaya pemerintah stabil dan koalisi pendukung presiden solid, juga suasananya kondusif, itu yang menjadi prioritas," ucapnya.
Airlangga mengaku bahwa komunikasi akan terus dijalankan. Menurutnya, sepanjang terus berkomunikasi, maka peluang yang bisa terjadi juga tetap terbuka.
Senada, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengatakan bahwa kemungkinan kedua partai bergabung masih terbuka.
"Apakah perlu bergabung dengan KIB? Sama-sama mungkin. KIB bergabung dengan Nasdem, mungkin juga," ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, menuju pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang, KIB merupakan koalisi bentukan Golkar, PAN dan PPP. Hingga saat ini, KIB belum mengumumkan nama calon presiden dan wakil presiden yang nanti akan diusung.
Sementara, Nasdem sendiri saat ini tengah "dekat" dengan PKS dan Partai Demokrat. Ketiganya tergabung dalam koalisi bernama Koalisi Perubahan yang belum dideklarasikan. Namun, Nasdem telah mengumumkan nama calon presiden yang akan diusung pada pemilu 2024 mendatang, yakni Anies Baswedan.
Bisa juga Surya Paloh ajak Golkar mendukung Anies Baswedan. Karena KIB kesulitan mencari capres diduga kuat massa simpatisannya cenderung memilih Anies Baswedan.
