Home Ekonomi Urusan Administrasi Perizinan Bikin Impor Kedelai Molor Berbulan-bulan

Urusan Administrasi Perizinan Bikin Impor Kedelai Molor Berbulan-bulan

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengungkap alasan di balik penugasan impor kedelai Bulog molor dari waktu yang ditargetkan.

Sebelumnya sejak akhir tahun lalu, Bulog ditugasi pemerintah untuk mengimpor 300 ribu ton kedelai untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe. Namun, kedelai tersebut hingga kini belum ada satu ton pun yang bisa didatangkan Bulog.

Buwas mengaku Bulog kesulitan dalam mengurus administrasi perizinan impor. Terutama ihwal karantina kedelai impor yang ingin didatangkan.

"Jaminan sampai ke Indonesia dan bisa diterima atau bisa dibongkar karena karantinanya belum ada, belum terbit. Masalahnya di situ," ungkap Buwas saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Kamis (2/1).

Padahal, kata Buwas negara pengimpor sudah siap mengirim kedelainya ke RI. Bahkan, Buwas mengaku bisa saja mengimpor hingga lebih dari 500 ribu ton.

"Tiap bulan 100 ribu atau 50 ribu ton bisa saja. Kita sudah komitmen dengan negara itu, dia menyiapkan kita setiap bulan itu minimal 50.000 ton. Dia sanggup," sebutnya.

Kendati, Buwas enggan menyebut negara asal kedelai impor tersebut. Musababnya, Buwas menyebut komoditas pangan termasuk kedelai rawan dipolitisasi. Apalagi saat ini mulai masuk tahun politik, kata dia, jangan sampai kesulitan para perajin tahu dan tempe digulirkan hanya untuk kepentingan politik.

"Justru itu saya ingin memenuhi ini (kebutuhan kedelai perajin). Saya tidak mau sebut nama negaranya, kalau saya sebutin negaranya di kunci lagi, nanti dipersulit lagi karena ini (importir kedelai swasta) sudah melakukan kartel gitu loh," imbuhnya.

162