Home Olahraga Didukung Senator DPD RI, Erick Thohir Diyakini Bisa Benahi Sepak Bola Nasional

Didukung Senator DPD RI, Erick Thohir Diyakini Bisa Benahi Sepak Bola Nasional

Jakarta, Gatra.com - Calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan untuk membenahi sepak bola nasional.

Dukungan kali ini datang dari Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah, Abdul Kholik yang mengatakan dari sejumlah nama yang mencalonkan diri, ia menilai Erick Thohir sosok yang tepat untuk menahkodai PSSI dengan segala kemampuan dan segudang pengalaman internasional yang dimiliki mantan Bos Inter Milan tersebut.

Menurutnya, permasalahan mendesak yang harus tangani dalam sepak bola tanah air ialah mengelola suporter secara baik. Hal ini mendesak dilakukan karena salah satu penghambat dari persepakbolaan Indonesia adalah soal fanatisme suporter yang berlebihan dan merusak.

''Semua ini butuh kepemimpinan dan kemampuan yang kuat. Dari sejumlah kandidat yang ada, saya lihat sosok Erick Thohir memiliki kapasitas dan pengalaman mengelola sepak bola, bukan hanya lokal, melainkan tingkat dunia,'' ujar Abdul Kholik dalam keterangannya, Minggu (5/2/2023).

Kholik menambahkan, jaringan Erick Thohir di dunia sepak bola juga sangat kuat sehingga dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan lobi ke Presiden FIFA Gianni Infantino ketika terjadi tragedi Kanjuruhan di Malang. Berkat Erick, FIFA tidak menjatuhkan sanksi bagi sepak bola Indonesia.

Buntut dari tragedi Kanjuruhan yang belum tuntas, Kholik mengkhawatirkan kemarahan suporter terus terulang, seperti yang belum lama ini terjadi di mana bus berpenumpang pemain Persis Solo di serang sejumlah oknum suporter usai bertanding melawan Persita Tangerang.

"Saya khawatir sebab belakangan terlihat mulai muncul kembali potensi kekerasan para suporter sepak bola. Ini terjadi, misalnya di Tangerang belum berapa lama ini. Semua ini jelas menyedihkan, padahal tragedi Malang saja masih belum hilang dari ingatan,'' ucap Kholik.

Oleh karena itu, berbagai terobosan harus dilakukan untuk meredam kekerasan dari oknum suporter. Kholik percaya berdasarkan rekam jejak Erick Thohir dianggap mampu menangani hal tersebut menjadikan sepak bola hiburan bagi masyarakat yang aman dan nyaman.

Selain itu, tentunya membawa skuad merah putih meraih prestasi di kancah dunia internasional.

''Sepak bola Indonesia Indonesia tak boleh seperti berjalan di tempat dan perlu berbagai terobosan baru. Ke depan, sepak bola Indonesia harus menjadi ajang meraih prestasi serta menjadi enak dan aman dinikmati oleh semua orang,'' terang Abdul Kholik.

Dukungan terhadap Erick Thohir untuk memimpin PSSI juga datang dari Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono. Ia berharap Erick dapat membawa sepak bola Indonesia menjadi juara.

"Saya mendukung untuk sepak bola yang lebih baik, menuju Indonesia menjadi sang juara," ucap Mardiono beberapa waktu lalu.

Mardiono mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Erick dan sudah teruji menangani bidang olahraga khususnya terkait sepak bola.

Di pentas sepak bola mancanegara, Erick Thohir adalah pemegang saham klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United pada 2012-2018, owner sekaligus Presiden Inter Milan pada 2013-2019, sampai pemilik saham klub kasta ketiga Liga Inggris, Oxford United sejak 2022.

"Pak Erick Thohir saya pikir tepat untuk mengurus persepakbolaan kita karena Pak Erick Thohir memiliki pengalaman yang cukup di bidang sepak bola internasional yang sudah teruji," jelas Mardiono.

Lanjut, Mardiono mengatakan masyarakat Indonesia sudah sangat rindu untuk menonjolkan prestasi sepak bola di mata dunia. Menurutnya, animo sepak bola di Indonesia juga sangat tinggi dan ini bisa menjadi modal pemersatu bangga yang tidak dimiliki negara lain.

"Sepak bola kita memiliki potensi untuk menjadi besar karena mempunyai sumber daya yang mumpuni. Oleh karena itu sepak bola di Tanah Air harus diurus secara baik oleh sosok yang tepat dan profesional, sosok yang memiliki pengalaman mengelola persepakbolaan nasional," tukas Mardiono.

196