Home Ekonomi Rupiah Merosot di Tengah Pengumumam Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi Sejak 2013

Rupiah Merosot di Tengah Pengumumam Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi Sejak 2013

Jakarta, Gatra.com - Pengumuman pertumbuhan ekonomi RI tahun 2022 sebesar 5,31% (yoy) tampaknya tidak berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah Senin (6/2) hari ini. 

Meskipun pertumbuhan 5,31% dianggap menjadi yang tertinggi sejak sembilan tahun pemerintahan Jokowi, awal pekan (6/2) nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat ditutup melemah 161 poin ke level Rp15.055.

Merujuk data Bloomberg, Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama di Asia seperti Dolar Taiwan, WOn Korea, Peso Filipina, Rupee India, Yen Jepang, Ringgit Malaysia dan Baht Thailand.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan Dolar AS bertahan kuat pada Senin ini setelah laporan pekerjaan AS menyarankan Federal Reserve bisa tetap hawkish lebih lama.

"Pedagang menilai suku bunga kebijakan Fed mencapai puncaknya pada 5,05% pada bulan Juni sebelum bank sentral memangkas suku bunga pada paruh kedua tahun ini," ujar Ibrahim, Senin (6/2).

Di dalam negeri, Ibrahim menyebut pengumuman BPS terkait data Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2022 yang stabil bakal berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi 2023.

"Pertumbuhan ekonomi 2023 akan tetap tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dibayangi resesi meski sudah menunjukkan tanda-tanda mereda," tuturnya.

Ia menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi RI tahun ini kemungkinan besar akan lebih banyak didorong sektor domestik. Musababnya muncul kekhawatiran ekspor yang melemah di tahun ini seiring dengan perlambatan ekonomi global.

Adapun untuk perdagangan besok, Selasa (7/2) Ibrahim memperkirakan Rupiah akan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp15.030-Rp15.100 per Dolar AS.

60