Home Ekonomi Sepanjang 2022, Tren Bisnis Produk Tata Boga Lokal Meningkat Pesat

Sepanjang 2022, Tren Bisnis Produk Tata Boga Lokal Meningkat Pesat

Jakarta, Gatra.com - Produk tata boga dalam negeri harus mulai dikembangkan. Apalagi, Indonesia diketahui memiliki potensi pengembangan tata boga yang besar dari beragamnya makanan tradisional yang hadir di nusantara selama ini.

Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wartanto, mengatakan peran pengembangan tata boga dalam tersebut pun harus diambil Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).

"Kembangkan makanan tradisional dalam negeri. Sekarang ini kan banyak makanan tradisional yang menarik untuk diangkat. Jangan hanya mengambil alih [Makanan] dari luar negeri," ujar Wartanto dalam keterangannya, Jumat (10/2).

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Juni 2022, terdapat 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2020, di mana 8.042 usaha (71,65 persen) di antaranya berupa restoran atau rumah makan, 269 usaha (2,40 persen) berupa katering, dan sisanya 2.912 usaha (25,9 persen) masuk dalam kategori lainnya.

Data tersebut, sambung Wartanto, menjadi sinyal positif pengembangan tata boga tanah air. Sehingga, ia pun meminta Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Indonesia untuk terus bisa bersinergi dalam pengembangan boga di Indonesia dalam berbagai bentuk. 

"Segmen pasar saat ini harus diidentifikasi dan dikembangkan menggunakan bahan baku asli Indonesia. Bisa dilihat dari berbagai daerah. Kalau bisa membuat buku seri makanan Indonesia yang mencakup semua dari daerah-daerah di Indonesia," ungkap Wartanto.

Selain itu, data BPS tersebut pun menjadi bukti bahwa Selain menjadi sektor industri boga menjadi salah satu industri yang cepat bangkit dari Covid-19. industri boga juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembukaan lapangan usaha baru.

Oleh karena itu, sebagai salah satu satuan pendidikan vokasi nonformal, LKP, menurut Wartanto, harus dapat melihat peluang besar dari industri boga tersebut. LKP harus mampu menyediakan layanan pendidikan yang inovatif dan kreatif agar bisa melahirkan peserta didik yang mampu membuka usaha boga.

“Kursus tata boga itu menjadi salah satu kursus yang paling banyak diminati dan LKP di bidang boga harus memiliki kreativitas yang luar biasa,” jelasnya.

122