Home Pendidikan Gandeng Mitra dari Industri, FIK UPN Veteran Surabaya Gelar Magang Fair

Gandeng Mitra dari Industri, FIK UPN Veteran Surabaya Gelar Magang Fair

Surabaya, Gatra.com- Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Surabaya, Basuki Rahmat menganjurkan mahasiswa menempuh magang dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), meskipun hal itu menjadi program pilihan. Hal itu menurutnya agar mahasiswa memiliki kesiapan ketika nanti terjun ke dunia kerja.

"Ini memang tidak wajib tapi ini kesempatan kalian untuk belajar bekerja di sebuah perusahaan. Di sini perusahaan mitra membuka tangan dengan lebar diajak untuk bekerja di tempat masing-masing," jelas Basuki dalam Kuliah Tamu dalam pembukaan Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) fair di gedung seminar FIK UPN Veteran Surabaya, Jumat (10/2). 

Dalam kesempatan itu pihak FIK UPN Veteran menggandeng 20 mitra dari industri teknologi informasi yang siap membimbing mahasiswa dalam program MBKM nantinya. Ia menyatakan bahwa terdapat sekitar 500 mahasiswa semester 6 FIK yang siap "belajar kerja" di perusahaan mitra selama empat hingga lima bulan dimulai Maret mendatang. Sebanyak 250 mahasiswa akan mengikuti magang di semester genap dan lainnya di semester ganjil depan.

"Saya harapkan kalian ambil kesempatan ini untuk belajar bekerja. Jadi tidak hanya dibekali teori saja selama delapan semester, tapi ada praktiknya minimal satu semester," pesan Basuki.

Ia menjelaskan bahwa nilai mahasiswa dalam magang studi independen bersertifikat dalam program merdeka belajar ini akan dikonversi sesuai dengan bobot mata kuliah masing-masing program studi. Dengan mengikuti program MSIB, mahasiswa bisa menempuh 20 hingga 40 SKS selama magang.

"Disediakan ruang konsultasi untuk persiapan magang. Jika ada yang langsung mendaftar juga bisa langsung ke booth masing-masing perusahaan mitra. Kami akan mengawal sampai akhir dari program ini," jelasnya.

"Kami akan sangat senang sekali karena anak-anak kami bisa diajari kerja nanti di tempat mitra-mitra sekalian. Tentu ini sangat membanggakan bagi kami," papar Basuki. 

Di lain sisi, salah satu mitra dari perusahaan PT. Monster Teknologi Kencana (Monstergroup), Ageng Budiharjo Wijaya mengharapkan program magang tersebut bisa mengajari mahasiswa untuk beradaptasi di dunia industri kelak. Ia juga menambahkan bahwa dengan program magang, mahasiswa dapat melatih softskill yang diaplikasikan langsung dalam pekerjaan.

"Diperkirakan akan ada kekurangan 9 juta orang antara 2015-2030 yang berarti Indonesia harus menjembatani gap dengan menyediakan 600.000 talent ICT setiap tahunnya. Salah satunya diharapkan tertutup dengan adanya magang di industri seperti program MBKM ini," jelas Ageng dalam kesempatan yang sama.

Ia berharap dengan program MBKM ini akan banyak talenta muda yang bermunculan. Ageng juga menambahkan bahwa dirinya dan tim Monster telah menyediakan project rill yang siap digarap oleh mahasiswa. Pihaknya siap menampung sekitar 30 hingga 40 mahasiswa magang di tempatnya.

"Akan ada 12 project yang kita jalankan. Untuk mahasiswa magang sendiri kita memang ada beberapa kriteria. Untuk yang bagian teknis, kita ada yang namanya technical test," jelas Ageng.

Ia menyatakan bahwa nantinya jika mahasiswa semester 6 yang magang dinilai bagus tidak memungkinkan pihaknya akan merekrut mahasiswa sebelum mereka lulus. Ageng juga optimis bahwa dengan program MBKM ini pendidikan di Indonesia bisa lebih bersaing dengan jenis pendidikan luar negeri.

210

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR