Home Sumbagteng Wabup Sedih Hasil Panen Petani Cabai Desa Kubu Kandang Tak Sesuai Ekspektasi

Wabup Sedih Hasil Panen Petani Cabai Desa Kubu Kandang Tak Sesuai Ekspektasi

Batang Hari, Gatra.com - Dua bola mata Bakhtiar tampak berbinar kala mendengar curahan hati petani cabai merah, Desa Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batang Hari, Jambi.

Wakil Bupati berusia 61 tahun ini sedih hasil panen cabai Kelompok Tani Harapan Maju tak sesuai ekspektasi. Padahal cuan yang dihabiskan petani merawat sang bayi sejak tanam hingga panen lumayan besar.

"Panen cabai Kelompok Tani Harapan Maju sudah yang keenam kali. Mudah-mudahan petani desa ini bisa bergerak maju," kata Kepala Desa Kubu Kandang, Harun mengawali curahan hati.

Perawatan cabai merah bukan gampang. Sedikitnya 15 macam obat semprot pembasmi hama harus dibeli petani. Harun berkata demikian berdasarkan pengalaman pribadinya.

"Sayo mulai bertani cabai sebelum menjabat Kades. Hama cabai cukup banyak, terutama ulek (ulat)," ucapnya.

Diketahui, Harun mengundang Bakhtiar, Anggota DPR RI Fraksi NasDem Dapil Jambi Hasbi Anshory, Camat Pemayung Moh. Syifuddin, serta perangkat desa untuk menyaksikan panen raya cabai merah di wilayahnya pada Sabtu (11/2) kemarin.

"Cabai merah, cabai rawit yang disebut secara nasional mempengaruhi terhadap inflasi. Harganya fluktuatif, ketika harga naik orang ribut, ketika harga murah orang tak ribut," kata Bakhtiar di hadapan petani, kemarin pagi.

Ketua DPD Partai NasDem Batang Hari ini berujar, rantai tata niaga cabai merah cukup banyak. Mulai dari petani, pengepul, pedagang di pasar, dan terakhir emak-emak sebagai pembeli.

"Yang dihitung orang harga cabai mahal itu adalah yang di rumah tangga," ucapnya.

Tanaman sayur-sayuran daerah ini, kata Bakhtiar cukup baik. Misalnya kisik, pare maupun cabai merah. Bahkan dia pernah melihat petani menanam bawang merah. Khusus tanaman cabai merah sudah ada anggaran untuk pengembangannya.

"Kita di Batang Hari menyiapkan bibitnya. Usai di polibag, barulah disebarkan ke petani," katanya.

Jadwal tanam cabai merah harus diatur dengan baik agar harga pendapatan petani ikut baik. Tujuannya, sewaktu petani panen, cabai merah tidak banjir di pasar-pasar tradisional.

"Kalau cabai merah sudah menumpuk di pasar, pasti harga akan turun. Makanya atur jadwal tanam dan jadwal panen," ujarnya.

Petani bisa panen cabai merah sekitar 25 kali hingga usia produktif tanaman. Dengan catatan, perawatannya harus benar-benar jadi perhatian serius. Bakhtiar memerintahkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) selalu mendampingi petani agar hasil panen cabai merah maksimal.

"Kita nanti duduk bersama orang dinas pertanian dalam rangka pembukaan lahan-lahan baru. Lahan yang selama ini belum produktif harus di kelola sampai ke penanaman," ucapnya.

363