Home Regional Banjir Landa 16 Kelurahan di Solo, BPBD Ajukan Status Darurat Bencana ke Gibran

Banjir Landa 16 Kelurahan di Solo, BPBD Ajukan Status Darurat Bencana ke Gibran

Solo, Gatra.com – Banjir melanda 16 kelurahan di empat kecamatan di Kota Solo. Hingga kini tercatat 4.440 warga yang mengungsi.

Atas kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo berencana mengajukan permohonan status darurat bencana pada Pemkot Solo.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Solo, Nico Agus Putranto, usai rapat koordinasi lintas dinas di Mangantipraja, Jumat (17/2) sore.

”Kalau BPBD sekarang statusnya sudah tanggap darurat. Makanya kita koordinasi, kemudian usulan untuk menetapkan prediksi tanggap darurat berapa hari,” katanya.

Saat ini BPBD melihat semua kemungkinan, dari sisi logistik, pendanaan, perekrutan tenaga, hingga biaya, dan kebutuhan lainnya. Salah satu langkah untuk memudahkan operasional aspek-aspek tersebut adalah melalui penetapan status kedaruratan.

”Saat ini belum (darurat bencana), tapi tadi dibahas. Kita matur (melapor) Mas Wali dulu (Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka), baru ditetapkan tanggap darurat,” katanya.

Koordinasi dengan berbagai pihak ini untuk menetapkan alokasi kebutuhan untuk status darurat bencana. ”Kebiasaan di Kota Solo 3 hari sudah selesai (banjirnya). Tapi kalau ada kemungkinan naik turunnya, kami akan koordinasikan untuk menyiapkan tujuh hari ke depan. Kami usahakan gerak cepat,” ucapnya.

Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Solo Gatot Sutanto. Ia mengatakan ada beberapa evaluasi atas bencana banjir ini.

Antara lain kondisi dua pompa air yang tidak dapat bekerja secara optimal saat curah hujan tinggi. Namun ia mengakui hujan yang mengguyur di hampir seluruh Solo Raya membuat air kiriman masuk Solo.

”Ya kami hitung juga kemampuan pompa. Kita sinkronkan dengan ramalan cuaca selama beberapa hari ke depan. Totalnya di Solo ini ada 14 pompa air,” katanya.

Selain itu, kebutuhan masyarakat juga harus mendapat perhatian, khususnya logistik dan air bersih. ”Tadi saya sudah koordinasi dengan PDAM untuk mengirimkan air melalui tangki-tangki. Kalau kebutuhan air bersih ya memang sangat urgen,” ucapnya.

203