Home Milenial APEC VOF Indonesia Bentuk 21 Bridges Guna Perkuat Jaringan Profesional Muda

APEC VOF Indonesia Bentuk 21 Bridges Guna Perkuat Jaringan Profesional Muda

Semarang, Gatra.com - Anggota Asia Pacific Economic Cooperation Voices of the Future (APEC VOF) Indonesia membentuk organisasi 21 Bridges untuk memberi ruang inklusif bagi mahasiswa dan profesional muda mengembangkan jaringan dan pengetahuannya.

Direktur Eksekutif 21 Bridges Indonesia, Kristi Ardiana, mengatakan, organisasi yang diinisiasi para peserta dan pengurus APEC VOF Indonesia berfungsi sebagai jembatan di antara anggota APEC untuk mengurangi ketidaksetaraan kesempatan dan membawa perubahan di Asia Pasifik.

Baca Juga: vOffice Berusaha Berikan Kemudahan Bagi Pengusaha Muda

“Kami berharap kehadiran 21 Bridges bisa memberikan konstribusi dan membuka peluang distribusi kesejahteraan yang lebih merata dengan penguatan jaringan dan pengetahuan kalangan muda terkait dengan platform APEC dan beragam isu lain,” katanya dalam rilis kepada Gatra.com di Semarang, Sabtu (17/2).

21 Bridges, lanjut Kristi, juga menjaring calon peserta untuk ikut pertemuan APEC tahun 2023 di Amerika Serikat.

Menurut Kristi, topik ekonomi digital dipilih karena perubahan yang sangat cepat, khususnya perkembangan teknologi, perlu dipahami kaum muda agar tidak tergagap saat memasuki dunia kerja dan bisnis.

Perubahan bisa terjadi kapanpun, dan terjadi sangat cepat sehingga kaum muda dituntut tidak hanya adaptif, tapi harus mampu transformasi supaya bisa berada di garis depan.

“Karena itu para alumni APEC VOF Indonesia bersepakat untuk berhimpun agar selalu update terhadap perekonomian dunia. Kami membangun jaringan di awal usia kerja untuk masa depan. Kita tidak boleh membatasi dan berpuas diri dengan apa yang sudah diraih,” ujarnya.

Launching Bridge 21 ditandai dengan menggelar dialog bertema “Preparing Indonesia’s Young Professionals to Navigate the Rapid Development of Digital Economy” di Ramayana Terrace Hotel Kempinski Jakarta, Jumat (17/2) malam.

Sebagai narasumber, yakni Yos Adiguna Ginting, Founder dan COO Eynventa Singapura yang juga dikenal sebagai Pendiri Asosiasi Blockchain Indonesia.

Oscar Darmawan, CEO dan Co-founder Indodax, startup di bidang keuangan digital master dan pionir di crypto exchange, serta Indra Winarto, Ecosystem Lead Pundi X.

Yos Ginting menceritakan pengalamannya sebagai orang yang mengalami masa belum ada internet yang kemudian harus ikut bertransformasi menjadi penguna internet.

Baca Juga: Perpecahan Geopolitik Membayangi Pertemuan di KTT ASEAN - UE

“Saya belum selesai kagum sampai hari ini mengenai beragamnya manfaat yang bisa dipetik dari internet untuk kehidupan. Betul-betul melampui imaginasi saya dulu,” kenang Yos.

Yos mengingatkan, teknologi sifatnya netral akan baik jika dipakai untuk hal yang baik, namun bisa kurang baik kalau dipakai untuk tujuan yang tidak baik.

306