Home Kebencanaan Desa di Pati ini Empat Bulan Tergenang Banjir, Belum Ada Perhatian

Desa di Pati ini Empat Bulan Tergenang Banjir, Belum Ada Perhatian

Pati, Gatra.com - Selama empat bulan lamanya Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir. Salah satu yang paling terdampak adalah sektor pertanian. Meski begitu, hingga saat ini belum ada bantuan kepada petani termasuk pencairan Asuransi Tani.

Perangkat Desa Banjarsari, Wawan Rubianto mengatakan, persawahan yang terdampak bencana adalah 95 hektare. Diungkapkannya, para petani telah mengajukan asuransi tani untuk mengganti kerugian akibat bencana alam itu. Hanya saja hingga saat ini, belum terealisasi.

"Sudah empat bulanan ini terendam banjir. Itu banjir melanda saat mau panen ketiga, bulan 10 kemarin sampai sekarang. Kerugian Rp1 miliar lebih. Asuransi Tani sudah diajukan, tetapi saat ini belum ada pencairan. Selain itu, hanya sebagian saja petani yang mengikuti Asuransi Tani," ujarnya, Senin (20/2).

Meski beberapa bulan telah terdampak bencana, tetapi belum ada tanda-tanda akan surut. Bahkan saat ini air semakin tinggi. Di jalan saja, air diperkirakan setinggi 50 sentimeter.

"KK Banjarasri ada sebanyak 600-700 terdampak hampir semua kecuali di pinggir Jalan Pati - Gabus. Di permukiman saat ini termasuk surut, walaupun jalan masih tergenang. Ada juga kerusakan sekolahan kemarin," ungkapnya.

Sumijan salah seorang petani mengaku pasrah dengan keadaan. Lantaran lahan pertanian masih tergenang, iapun beralih matapencaharian demi asap dapur tetap mengepul. Yakni mencari ikan dengan cara nganco (perangkap ikan jenis jala).

"Banjir sudah tergenang sekitar empat bulan. Saya sebelumnya bekerja sebagai petani. Saya punya dua kotak lahan pertanian, tetapi gagal panen semua karena banjir. Sekarang bekerja sebagai pencari ikan untuk dijual," tuturnya.

Dalam sehari, Sumijan mengaku bisa memperoleh seberat 3 kilogram ikan nila. Harganya sendiri bervariasi, untuk ikan ukuran kecil dijual Rp 5.000, sedang Rp 10.000, dan besar ia jual Rp 15.000.

"Sebagian ada yang dibawa pulang juga untuk lauk. Sekali jualan paling dapat uang sekitar Rp 40.000," pungkasnya.

190