Jakarta, Gatra.com - Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Kepolisian RI (Polri) Irjen Pol Krishna Murti mengatakan, Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama memang terdeteksi telah membeli tiket pesawat ke Boston, Amerika Serikat. Pembelian tiket tersebut dilakukan sejak ia masih berada di Jakarta.
"Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta. Baru ditemukan, setelah katanya hilang," ujar Krishna Murti saat ditemui awak media di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/2).
Krishna mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo, Norwegia, ataupun Ankara, Turki, serta Amerika Serikat. Dari koordinasi itulah, pihaknya memperoleh bukti bahwa Ahmad Munasir sudah masuk ke Boston, Amerika Serikat, per Senin (13/2) lalu.
"Itu dikeluarkan oleh CBP, Custom and Border Protection Amerika. Bahkan, kita punya list keluar-masuk yang bersangkutan ke Amerika selama beberapa tahun terakhir. Kurang lebih, delapan kali kita dapatnya. (Pendidikan) PHD-nya juga kan di Amerika," jelas Krishna dalam kesempatan tersebut.
Sebagai informasi, Ahmad Munasir dilaporkan hilang usai mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia. Kegiatan itu diikutinya bersama tiga orang delegasi UII lain, termasuk Rektor UII Fathul Wahid.
Pada Minggu (12/2), tim delegasi itu bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo. Adapun, seharusnya Ahmad Munasir menempuh rute perjalanan kepulangan Oslo - Istanbul - Riyadh - Istanbul - Jakarta.
Namun Ahmad Munasir menumpangi pesawat yang berbeda dari ketiga anggota delegasi lainnya. Ia tidak membagikan informasi penerbangannya itu pada kerabat-kerabatnya. Ahmad Munasir dilaporkan terakhir berkomunikasi pada Minggu (12/2).
Krishna Murti pun menegaskan bahwa Ahmad Munasir tidak hilang. Ia terdeteksi telah mengubah rute perjalanan, tanpa menginformasikan hal tersebut kepada pihak keluarga dan kolega-koleganya di UII.
"Artinya, beliau terlepas dari rombongan itu dari Istanbul, ketika rombongan pulang ke Jakarta, dia tidak naik pesawat itu, dia keluar ganti pesawat," jelas Krishna Murti.
"Jadi, sementara, kita menganggap beliau mengubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara, kita menganggap demikian," imbuhnya.
