Home Internasional Indonesia Perlu Lebih Tegas Mengambil Peran soal Perang Rusia Vs Ukraina

Indonesia Perlu Lebih Tegas Mengambil Peran soal Perang Rusia Vs Ukraina

Jakarta, Gatra.com – Kecaman terhadap Rusia atas serangan ke Ukraina terus dilakukan negara-negara di dunia. Dosen Kajian Eropa Timur dan Rusia Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputra, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia perlu lebih tegas dalam mengambil sikap.

"Harus ada tekanan dari negara lain. Sampai detik ini, Indonesia berhenti dengan [tindakan] mengecam. Kita ngomong tidak sepakat, tapi proses konkret apa yang bisa dilakukan secara terang-terangan belum terlihat. Mungkin Indonesia sebagai pemimpin negara menengah bisa memainkan peran di sini," ujarnya dalam diskusi secara daring melalui Twitter Space, Selasa malam (21/2).

Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kuat yang bisa membawa pengaruh. Peran Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 lalu harus bisa dioptimalkan dalam mendorong penghentian invasi Rusia ke Ukraina.

"Indonesia punya potensi. Harusnya Indonesia punya peran untuk menyampaikan suara. Perang ini jangka panjang, soal kedaulatan," terangnya.

Selama ini, Radityo menilai bahwa sanksi yang telah diberikan kepada Rusia masih belum memberi dampak langsung. Maka, diperlukan dorongan dari berbagai negara untuk terus meminta Rusia menghentikan serangan ke Ukraina.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa peran masyarakat Rusia diperlukan untuk mendesak pemerintahannya sendiri. Namun, ia menilai hal itu masih sulit dilakukan sebab pemerintahan Rusia saat ini cenderung menekan suara masyarakat.

Senada dengan Radityo, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, mengatakan bahwa meskipun Indonesia bukan negara tetangga Ukraina, dukungan dari Indonesia tetap dibutuhkan.

"Indonesia sudah menunjukkan support, salah satunya dengan memberi kecaman kepada Rusia. Harus ada pandangan lebih, ada kemajuan setelah ini," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengatakan, seluruh negara perlu bersikap mengisolasi Rusia dari isu-isu komunitas global. Kecaman yang diberikan harus dibarengi dengan tindakan nyata, sehingga Ukraina bisa terbebas dari serangan Rusia.

"Bagaimana pun, Rusia harus terus menerus diberitahu. Perilakunya yang menginvansi negara lain tidak bisa diterima negara di dunia yang semua menganut kedaulatan," pungkasnya.

367