Home Regional Usai Bertemu Gibran, BBWS Bengawan Solo Ajukan Rp50 Miliar untuk Atasi Banjir

Usai Bertemu Gibran, BBWS Bengawan Solo Ajukan Rp50 Miliar untuk Atasi Banjir

Solo, Gatra.com- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mengajukan anggaran ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp50 miliar. Anggaran ini digunakan untuk penanganan banjir di Kota Solo.

Hal ini disampaikan Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama,  usai berkoordinasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Selasa (28/2). Ia berkoordinasi dengan Pemkot Solo untuk mengantisipasi banjir di Kota Solo ke depan.

”Tadi kita baru saja rakor dengan Pak Wali terkait ke depan banjir di Kota Solo. Langkah-langkah sudah kita petakan,” katanya.

BBWS Bengawan Solo telah mengevaluasi sejumlah lokasi yang berpotensi mengalami luapan sungai. Salah satu titik adalah di Sungai Sumpingan dan Joyotakan yang meluap pada dua pekan lalu. ”Kita akan buat parapet sepanjang 150 meter dan akan ada penambahan kapasitas pompa. Sudah kami usulkan,” katanya.

Parapet membutuhkan anggaran Rp50 miliar. Selain untuk parapet, anggaran ini akan digunakan untuk pengadaan pompa air, pembuatan stasiun pompa, hingga normalisasi sungai dan anak sungai Bengawan Solo. ”Mohon doanya. Setelah disetujui Pak Menteri, akan kami ajukan segera. Mudah-mudahan kita selesaikan,” ucapnya.

Menurutnya, pintu air juga akan ditambah, seperti pompa Kedung Kopi, pintu air Demangan II, dan pintu air Jebres I dan II. ”Daerah yang di Solo Safari kita amankan,” ucapnya.

Maryadi yakin jika anggaran tersebut dapat mengatasi persoalan banjir di Kota Solo. Apalagi akan ada penambahan dua unit pompa air berkapasitas 500 liter per detik. Ia menjelaskan, banjir dua pekan lalu disebabkan curah hujan yang mencapai rekor tertinggi selama 16 tahun ini.

”Hujan kemarin itu terjadi selama 10 jam dan berbarengan di semua hulu. Debut air dari Klaten khususnya Sungai Dengkeng dan Sungai Samin serta di Wonogiri semua masuk di Bengawan yang menyebabkan stasiun air di Jurug siaga merah,” katanya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bahwa wilayah Joyotakan merupakan wilayah paling rawan banjir. Pemkot Solo akan menentukan lokasi kolam retensi air di wilayah ini untuk mengurangi risiko banjir. ”Kami melakukan normalisasi di Kali Premulung, Jenes, yang lebih padat,” katanya.

 

81