Home Regional Legislator Harapkan Muncul Banyak Eksportir Gula Semut dari Purworejo

Legislator Harapkan Muncul Banyak Eksportir Gula Semut dari Purworejo

Purworejo, Gatra.com- Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memiliki banyak produk pertanian unggulan. Antara lain adalah vanili, kopi, buah manggis, gula kelapa, beras dan lain-lain.

Namun sayangnya, semua produk tersebut belum diolah secara maksimal. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi saat memberikan sambutan dalam acara Bimbingan Teknis (Bintek) Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Gula Kelapa/Semut untuk Akselerasi Ekspor di Hotel Plaza, Rabu (28/02).

"Contohnya adalah beras yang dihasilkan oleh petani kita, tapi dibeli oleh para pengusaha beras dari Delanggu (Kabupaten Klaten, Jateng) contohnya. Oleh mereka (pengusaha) beras tersebut kemudian diberi label Delanggu, padahal beras dari Purworejo. Lalu ada buah manggis, dibeli oleh pengusaha-pengusaha dari Jawa Barat, mereka olah kemudian diekspor. Mereka yang ekspor, padahal buah manggisnya dari Purworejo," kata Dion.

Politisi muda PDI Perjuangan itu berharap agar dengan adanya bintek bisa tercipta petani yang maju, mandiri dan modern sehingga bisa menembus pasar ekspor.

Bintek ini diikuti oleh para penyuluh pertanian di Kecamatan Grabag dan Butuh serta para petani gula kelapa. Diadakan oleh anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina bekerja sama dengan stake holder terkait.

"Bintek ini diadakan oleh Komisi IV DPR RI dan mitra kerja kami untuk meningkatkan mutu dan daya saing ekspor produk gula kelapa atau gula semut Kabupaten Purworejo ini adalah salah satu penghasil gula semut terbesar di Jawa Tengah. Harapannya akan banyak muncul eksportir gula semut dari sini (Purworjeo)," ujar Vita usai membuka acara Bintek.

Sementara itu, salah satu narasumber dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Turhadi, menyampaikan bahwa, untuk masuk pasar ekspor harus memiliki standar pangan yang telah ditetapkan.

"Kalau kami (mengawasi) dari segi keamanan pangannya untuk ekspor. Jateng ini merupakan penyumbang ekspor gula semut terbesar di Indonesia. Prestasi ini tentunya harus kita jaga," ujar Turhadi.

Kabupaten Purworejo, menurutnya memiliki kualitas gula semut yang bagus dan harus dipertahankan. "Melalui bintek, supaya bisa konsisten kualitasnya. Persyaratan ekspor itu mudah, tapi dari awal harus paham isu organik, wajib. Non pestisida, non pupuk kimia dan ada sertifikat organiknya," kata Turhadi.

Banyaknya penderes (pengambil nira) kelapa yang mencampur nira dengan obat-obatan kimia untuk memperoleh warna gula yang kuning, sangat disayangkan. "Kadang mungkin teman-teman penderes belum paham dan terobsesi dengan keuntungan. Pencampuran nira dan obat atau gula pasir tidak dianjurkan, apalagi jika untuk ekspor," pungkas Turhadi.

246