Home Sumbagteng Kepala DLH Akui Dapat Teguran Bupati Soal Bangunan Glamping Tahura

Kepala DLH Akui Dapat Teguran Bupati Soal Bangunan Glamping Tahura

Batang Hari, Gatra.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang Hari, Jambi, Zamzami megakui dapat teguran Bupati Mhd. Fadhil Arief soal bangunan glamour camping (Glamping) dalam kawasan Tahura Sultan Thaha Syaifuddin.

"Ada teguran, secara kasat mata (Bupati) memang tidak memuaskan. Bupati memberikan teguran ke Kepala Dinas," katanya dikonfirmasi Gatra.com, Rabu (1/3).

Pelaksanaan glamping dilakukan dua tahap awal. Ia bilang banyak kegiatan-kegiatan lain yang akan dicarikan investor untuk pembuatan glamping atau objek wisata.

"Tahap pertama sudah dilaksanakan dan sudah selesai 100 persen, tinggal finishing kekurangan-kekurangan sedikit," ucapnya.

Kini, tahap kedua sedang dilakukan penyelesaian mencapai 70 persen. Ia berujar ada kendala dengan pihak penyandang dana dalam hal pencairan tahap pertama.

"Kalau uang muka tahap pertama sudah. Tapi pelaksanaan tetap jalan dari pihak kontraktor. Insya Allah kalau anggaran cair, sebelum lebaran sudah selesai," ujarnya.

Glamping tahap pertama berjumlah Lima unit. Sedangkan glamping tahap kedua Enam unit, jadi totalnya 11 glamping. Ada juga bangunan Musala, pos jaga dan tower air.

"Sebenarnya dari dua tahap ini masih banyak kegiatan lain yang belum bisa dilakukan menyangkut masalah pendanaan," katanya.

Diantaranya, coffe shop belum, arena bermain belum. DLH Batang Hari mengharapkan pembangunan glamping sebagai arena objek wisata kembali ke alam. Pengunjung akan benar-benar menikmati alam selama berada di sana.

"Jadi nanti, kami melakukan penanaman di sekitar glamping guna mengembalikan fungsi Tahura," katanya.

Hadirnya glamping dalam kawasan Tahura, kata Zamzami supaya masyarakat menyadari bahwa lokasi tersebut merupakan Tahura, bukan lokasi tak bertuan.

"Kenapa Tahura kita ini bisa kita gunakan? Karena lokasinya terletak dalam satu Kabupaten," ujarnya.

Zamzami berujar luas lokasi glamping direncanakan sekitar 20 hektar. Letaknya di blok pemanfaatan sesuai desain tapaknya. Semuanya akan dilengkapi tergantung pendanaannya.

"Kita berharap tak menggunakan APBD, kita mengharapkan bantuan dari investor, para pelaku usaha di Batang Hari guna membantu tercapainya pembangunan glamping ini," katanya.

Kucuran duit pembangunan glamping, kata Zamzami sudah mencapai Rp 2 miliar. Sumber duit itu berasal dari PT. Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ).

"Semuanya itu didanai oleh mereka dan langsung ke kontraktor, tidak mampir, tidak singgah ke Pemda dulu," ucapnya.

Pembangunan glamping lima unit tahap pertama dengan sarana pembukaan jalan dan pengerasan jalan mencapai Rp 1,2 miliar. Sedangkan duit pembangunan Enam unit glamping tahap kedua sekitar Rp 950 juta.

"Sistemnya sama sistem kontrak di Pemda. Ya, uang muka, sudah itu 50 persen dilaksanakan baru pencairan tahap pertama dan 100 persen dilaksanakan baru penyelesaian pembayaran. Jadi tetap perusahaan menanggulangi dulu," katanya.

1150