Home Internasional China dan Belarusia Serukan Perdamian di Ukrania

China dan Belarusia Serukan Perdamian di Ukrania

Beijing, Gatra.com- Presiden China Xi Jinping dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyerukan gencatan senjata dan negosiasi untuk menghasilkan penyelesaian politik atas konflik Ukraina pada pembicaraan di Beijing.

Kedua pimpinan itu mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Rabu (1/3) kemarin. Seperti yang dikabarkan oleh kantor berita Belarusia Belta, kedua negara ini menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang perkembangan konflik bersenjata di kawasan Eropa dan kepentingan ekstrem dalam pembentukan perdamaian di Ukraina.

“Belarusia dan China tertarik untuk mencegah eskalasi krisis dan siap melakukan upaya untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban kawasan,” tambahnya.

Beijing menjadi semakin vokal dalam menyerukan perdamaian karena konflik Ukraina berlarut-larut, dan membantah akan memberikan senjata ke Moskow setelah pejabat AS mengatakan China sedang mempertimbangkan untuk melakukannya.

Pekan lalu, Beijing mengeluarkan makalah 12 poin yang menyerukan gencatan senjata komprehensif di Ukraina yang sebagian besar merangkum sikap China sebelumnya dan ditanggapi dengan skeptis di Barat.

 Xi mengatakan China sangat ingin memperkuat kepercayaan dan kerja sama dengan Belarus "mengingat ketidakstabilan dan pergolakan situasi internasional".

Baca Juga: Amerika Serikat Cari Dukungan Sekutu, Jatuhkan Sanksi untuk China

Xi menyebut AS dan negara-negara sekutunya harus berhenti mempolitisasi dan menggunakan ekonomi dunia sebagai alat untuk kepentingan mereka.

"AS dan sekutunya itu harus mengambil langkah-langkah yang benar-benar memajukan gencatan senjata dan berhenti berperang serta menyelesaikan krisis secara damai," ucap Xi Jinping dikutip dari Aljazeera.

Xi juga mengungkapkan alasan Belarusia secara aktif mengajukan proposal perdamaian dan secara komprehensif mendukung keamanan internasional.

Diketahui, China telah lama memiliki hubungan dekat dengan Lukashenko, dan setelah pembicaraan mereka, kedua pemimpin itu melakukan penandatanganan serangkaian perjanjian kerja sama di berbagai bidang mulai dari pertanian hingga penegakan bea cukai dan olahraga.

Namun, perjalanan pemimpin Belarusia itu juga menggambarkan kedalaman hubungan Beijing dengan pemimpin Rusia Putin dan sekutunya.

Xi mengatakan pihaknya adalah pihak netral dalam konflik tersebut dan telah mempertahankan kontak dengan pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang dengan hati-hati menyambut keterlibatan Beijing.

Meski demikian, Xi mengatakan memiliki "persahabatan tanpa batas" dengan Rusia dan menolak untuk mengkritik invasi Moskow.

189