Home Regional Pamer Harta Naik Cessna Sampai Dicopot, Kepala Bea Cukai Yogyakarta Disebut Punya Banyak Hal Positif

Pamer Harta Naik Cessna Sampai Dicopot, Kepala Bea Cukai Yogyakarta Disebut Punya Banyak Hal Positif

Sleman, Gatra.com– Pihak Kantor Bea Cukai Yogyakarta menyatakan Eko Darmanto yang viral karena pamer harta menjabat kepala kantor itu baru satu tahun ini. Empat bulan lalu, Eko juga belajar mengemudikan pesawat terbang Cessna seperti terlihat di media sosial.

Hal ini disampaikan Pelaksana harian (Plh) Kepala Bea Cukai Yogyakarta Turanto saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/3).

“Belum ada informasi resmi dan arahan lebih lanjut soal pencopotan itu. Kalau memang benar terjadi, kami Bea Cukai Yogyakarta tetap berjalan dalam kondisi normal,” jelasnya.

Turanto mengatakan mekanisme pergantian pimpinan di kantornya tetap berjalan. Sebelum ada pejabat terpilih, mekanisme organisasi dan struktur kepemimpinan tetap jalan karena akan ada pejabat pelaksana tugas.

“Kami tetap terpimpin dan teman-teman di kantor Bea Cukai Yogyakarta tidak terpengaruh. Semua berjalan normal dan bersemangat tinggi,” lanjutnya.

Turanto juga mengaku kaget dengan informasi yang disampaikan dalam konferensi pers oleh Kementerian Keuangan terkait pencopotan Eko. Terakhir Eko diketahui ada di kantor pada Senin (27/2).

Dirinya juga menjelaskan Eko menjabat sebagai Kepala Bea Cukai Yogyakarta hampir setahun. Seingatnya, Eko menjabat pada April tahun lalu. Setahu Turanto juga, selama empat bulan terakhir Eko belajar menerbangkan pesawat dan dipastikan tidak ada staf Bea Cukai Yogyakarta yang ikut serta.

“Kalau pribadi saya tidak berani menilai beliau. Tetapi selama ini kita banyak belajar banyak hal yang positif dari beliau. Kalau bawaan yang kurang positif itu urusan pribadi beliau,” katanya.

Bukan hanya Eko yang pamer harta, pejabat Direktorat Pajak Rafael Alun Trisambodo juga punya harta di Yogyakarta yakni restoran Bilik Kayu Heritage. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Deddy Pranowo, memastikan resto itu belum tergabung PHRI.

“Bilik Kayu Heritage belum terdaftar sebagai anggota PHRI dan saya tidak mengetahui siapa pemilik dari restoran tersebut. Jadi belum mempunyai kartu tanda anggota maupun calon anggota,” tuturnya.

Deddy menerangkan setiap anggota yang terdaftar di PHRI telah mengantongi izin lengkap dari pemerintah setempat. Sedangkan, Bilik Kayu belum terdaftar  dan dirinya juga tidak mengetahui apakah Bilik Kayu sudah mengantongi izin lengkap atau belum.

"Mengapa harus memiliki kartu anggota, karena menandakan perizinannya dan bisa menjadi anggota PHRI. Syarat yang sama juga diterapkan pada calon anggota PHRI. Dua kriteria itu, mereka enggak masuk," jelas Deddy.

Deddy menyampaikan anggota yang telah terdaftar mendapat beberapa keuntungan, termasuk pendampingan jika terjadi masalah.

170