Jakarta, Gatra.com - GAPKI adalah organisasi yang bermanfaat besar untuk menyalurkan aspirasi, menjadi tempat berbagi pengalaman dan wawasan tentang hal-hal terkini kelapa sawit, selain sebagai forum silaturrahim dan komunikasi.

Setidaknya itu yang dirasakan oleh Luwy Leunufna, direktur PT. Tunas Sawa Erma (TSE) Group, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Papua yang telah menjadi anggota GAPKI sejak 15 tahun silam.

Dengan menjadi anggota GAPKI kata Luwy, anggota bisa punya akses terhadap berbagai kegiatan ilmiah maupun kegiatan yang berkaitan dengan sawit, juga terhadap stakeholders lain.

Hal yang sangat penting lagi, dengan berada di GAPKI, anggota akan bisa membangun kekuatan. Bargaining. Tidak berjuang sendiri-sendiri.

"Kalau ada yang meragukan efektifitas organisasi ini, saya sendiri sudah 15 tahun di GAPKI, kami telah merasakan banyak manfaatnya," kata lelaki 50 tahun ini saat berbincang dengan Gatra.com tadi pagi.

Menjadi anggota GAPKI kata Luwy, meski pihaknya jauh di Papua, tapi semua akses dan informasi, terasa lebih mudah.

"Yang paling terasa itu, kami enggak berjuang sendiri-sendiri. Kalau ada yang ingin kami suarakan, kami lakukan bersama-sama," ujarnya.

Saat ini, GAPKI telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dan mendesak bagi setidaknya 15 perusahaan kelapa sawit yang ada di Tanah Papua.

Itulah yang membikin ayah tiga anak ini berani sebagai pelopor dan pengusul dibentuknya GAPKI cabang Papua dan formasi kepengurusan sudah dibentuk tiga hari lalu.

"GAPKI adalah rumah besar yang dibutuhkan untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya di seluruh Tanah Papua, bukan cuma untuk Papua atau Papua Barat," tegasnya

Kalaupun tahun ini GAPKI cabang Papua baru terbentuk kata Luwy, penyebabnya cuma satu; dulu jumlah bakal anggota masih sangat sedikit.

Luwy berharap semua pengusaha sawit yang ada di Tanah Papua mau bergegas datang dan bergabung menjadi anggota GAPKI cabang Papua.

Pekan depan kata Luwy, GAPKI akan menggelar Munas ke-XI, "Kami berharap di Munas nanti lahir pemimpin dan pengurus baru yang hebat-hebat, yang tentu bisa membantu pengusaha, pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan sawit yang bermanfaat dan berkelanjutan," lelaki ini berharap.

Abdul Aziz