Boston, Gatra.com- Seorang influencer media sosial mengaku bersalah karena secara curang memperoleh lebih dari US$1 juta (Rp15 miliar) pinjaman terkait pandemi COVID-19 dari pemerintah AS yang digunakan untuk mendanai gaya hidup mewah yang ia pamerkan di Instagram.

Danielle Miller, seorang penipu yang memproklamirkan penipuannya dalam profil Majalah New York tahun lalu, muncul di hadapan hakim umum di Boston melalui video dari sel penjara untuk mengaku bersalah atas penipuan dan  pencurian identitas.

Miller telah dituduh oleh jaksa menggunakan identitas lebih dari 10 orang untuk secara curang membuat rekening bank dan memperoleh lebih dari US$1 juta (Rp15 miliar) dalam bentuk pinjaman terkait pandemi yang ditujukan untuk usaha kecil.

Dia dikatakan telah menghabiskan uangnya untuk perjalanan dan membeli barang-barang mewah termasuk Rolex, tas Louis Vuitton, dan sepatu Dior, serta memposting foto dirinya di Instagram di hotel mewah di California di mana dia menggunakan rekening bank atas nama korbannya.

Miller, berasal dari New York, adalah putri mantan presiden Asosiasi Pengacara Negara Bagian New York dan juga seorang siswa di Sekolah Horace Mann yang bergengsi.

Dia sudah menghadapi dakwaan dalam kasus penipuan pengadilan negara bagian Florida yang terpisah ketika dia ditangkap pada Mei 2021 di sebuah apartemen mewah di Miami, tempat dia pindah selama pandemi.

"Sejujurnya, saya lebih menganggap diri saya penipu daripada apa pun," kata Miller seperti dikutip dalam artikel Majalah New York .

"Kamu tahu bagaimana mereka mengatakan bahwa kamu bisa menjual es ke orang Eskimo? Jika ada sesuatu yang aku inginkan, aku akan mendapatkannya," katanya

Lebih dari 1.000 orang telah dihukum karena menipu program bantuan COVID, menurut Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS.

Kasus Miller adalah contoh penipuan yang merajalela ketika pemerintah federal bergegas mendistribusikan lebih dari $5 triliun (Rp75.000 triliun) dana bantuan untuk membantu orang, bisnis, dan pemerintah daerah yang terkena dampak pandemi karena penguncian dan penutupan.

Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden berencana untuk meminta Kongres menyediakan $1,6 miliar (Rp19 triliun) dana baru untuk menindak penipuan yang terkait dengan program. Miller akan dijatuhi hukuman pada 27 Juni.