Home Kebencanaan Ribuan Orang Mengungsi dan 42 Korban Masih Hilang Tertimbun Longsor Natuna

Ribuan Orang Mengungsi dan 42 Korban Masih Hilang Tertimbun Longsor Natuna

Natuna, Gatra.com - Sebanyak 1.216 orang terpaksa mengungsi akibat rumah dan pemukiman tertimbun material longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3). Tim gabungan terus melakukan evakuasi dan mencari korban yang masih dinyatakan hilang tertimbun material tanah longsor.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhart mengatakan, sejauh ini dinyatakan masih ada sekitar 42 orang dinyatakan hilang dan sebanyak 27 unit rumah tertimbun material tanah longsor. Proses evakuasi terus dilakukan dengan kewaspadaan tinggi, lantaran kontur tanah masih labil dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

"Evakuasi masih dilanjutkan pada hari ke 2 pasca terjadinya bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna. Untuk proses pertolongan, pencarian dan evakuasi korban dilakukan bersama jajaran TNI, Pemda, Basarnas dan BPBD serta relawan," katanya.

Untuk 4 orang korban kritis, kata Harry, akan diterbangkan ke Pontianak, Kalbar untuk mendapat penanganan medis secara intensif. Data pengungsi di PLBN berjumlah 219 orang, di Puskesmas Serasan ada 215 orang. Sementara di Pelimpak dan di Mesjid Alfurqon berjumlah 500 orang, serta di SMA N 1 Serasan ada 282 orang.

Bupati Natuna Wan Siswandi menjelaskan, longsor dipicu oleh hujan selama 4 hari berturut-turut. Curah hujan mengakibatkan banjir melanda Desa Genting yang berada dibawah kaki bukit. Saat banjir surut, warga berinisiatif membersihkan rumahnya, naas saat itu tanah longsor langsung menghantam warga yang sedang gotong royong.

Untuk Komunikasi sampai saat ini masih mengalami gangguan di daerah bencana longsor, evakuasi akan dilakukan oleh tim gabungan. Bagi masyarakat yang berada di kaki bukit atau di bawah tebing yang rawan, untuk dapat mengungsi di tempat yang aman. Mengingat intensitas curah yang masih cukup tinggi, sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan agar tidak ada korban jiwa.

 

168