Home Hukum Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD: Harus Dilacak!

Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD: Harus Dilacak!

Sleman, Gatra.com– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan pagi ini, Rabu (8/3), ia mendapatkan laporan adanya transaksi keuangan mencurigakan di Kementerian Keuangan sebesar Rp300 triliun.

“Saya akan menyampaikan laporan lain di luar penemuan transaksi senilai Rp500 miliar yang saat ini tengah disisir KPK satu per satu. Pagi tadi ada pergerakan transaksi keuangan yang mencurigakan di lingkungan Kemenkeu senilai Rp300 T,” katanya di kampus UGM Yogyakarta.

Sebelumnya dana Rp500 miliar ditemukan di rekening Rafael Alun Trisambodo, pejabat pajak yang tengah jadi sorotan publik.

Menurut Mahfud, sebagian besar transaksi keuangan Rp300 triliun tersebut berada di Direktorat Pajak dan Bea Cukai.

“Itu yang hari ini, kemarin 69 orang (pejabat terlibat) dengan dengan nilai tidak sampai triliunan. Hanya ratusan miliar. Sekarang menjadi Rp300 T. Ini harus dilacak,” tegasnya.

Sebagai Ketua Tim Pengarah Tindak Pidana Pencucian Uang, Mahfud mengatakan dirinya sudah menyampaikan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk berbicara soal temuan ini ke media.

“Kita tidak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang. Kalau saya tidak ngomong itu, nanti juga bisa bocor keluar. Ini untuk mendahului berita hoaks,” ujarnya.

Mahfud hari ini menjadi salah satu pembicara seminar nasional Town Hall Meeting ‘Tut Wuri Handayani: Mendorong dan Menemukan Keteladanan Politik Ala Anak Muda’ di kampus UGM.

Menurutnya, acara ini khusus digelar untuk mengajak generasi muda agar ikut menyukseskan pemilu. Keikutsertaan generasi muda dinilai menjadi bagian dari pembangunan demokrasi dan upaya menegakkan visi misi Indonesia merdeka, berdaulat, adil makmur pada 2045.

“Masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda. Generasi saya sebentar lagi sudah tamat. Harus lengser secara alamiah, tidak boleh terus menerus. Generasi muda inilah yang memiliki hak dan tanggung jawab atas besarnya negara Indonesia yang kaya raya, SDM maupun SDA,” tegasnya.

Untuk itu, anak muda diharapkan ikut pemilu, tidak apatis, dan ikut berpartisipasi. Sebab, kata Mahfud, secara defensif, generasi muda mampu menangkal dan menahan serangan-serangan yang ingin menggagalkan pemilu.

“Pada sisi ofensif, jika ada peluang lebih cepat untuk maju harus segera diraih. Kita, pemerintah, ada di tengah. Mari songsong Pemilu 2024 dan tidak boleh mundur dari 14 Februari 2024,” katanya.

238