Home Pendidikan Rayakan Hari Musik, Nadiem: Ekosistem Musik Harus Makin Kuat

Rayakan Hari Musik, Nadiem: Ekosistem Musik Harus Makin Kuat

Jakarta, Gatra.com - Ekosistem musik Indonesia makin didorong untuk bisa menjadi media pembelajaran yang menarik dan efektif bagi generasi muda. Hal ini menjadi inti peringatan Hari Musik Nasional yang jatuh setiap tanggal 9 Maret.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menyebut bahwa sejatinya musik dapat menjadi salah satu media belajar yang menyenangkan bagi pelajar.

Dalam Merdeka Belajar, sambung Nadiem, musik bisa menjadi salah satu sarana belajar mengajar yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Oleh karenanya, dalam momentum Hari Musik Nasional ini, ia mengajak para pendidik dan orang tua agar tidak ragu mengenalkan karya positif yang dihasilkan oleh insan musik tanah air.

"Karena musik pun bisa menjadi sebuah inspirasi pembelajaran, demi lahirnya peserta didik dengan profil Pelajar Pancasila,” jelas Nadiem di Jakarta, Kamis (9/3).

Nadiem juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung perkembangan musik Indonesia. Terlebih pada ekosistem musik anak yang dinilainya ragam berekspresi lewat karya musik perlu untuk difasilitasi.

"Hal ini sejalan dengan program KILA yang selalu menghasilkan karya-karya lagu anak dari para pemenang lomba cipta lagu yang membawa misi Pendidikan dalam rangka menguatkan dan mengembangkan ekosistem lagu anak Indonesia," bebernya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid juga menyampaikan harapan agar ekosisten gairah bermusik bisa bergelora kembali. Baik dari pertunjukan maupun berkarya musik.

Dukungan dalam rangkamemperkuat ekosistem musik nasional pun jadi komitmen pihaknya. Sehingga, musik Indonesia lebih dikenal di kancah musik dunia.

“Melalui momentum hari Musik Nasional, Kemendikbudristek mendorong berbagai inisiatif masyarakat dalam bermusik dan berekspresi sebagai salah satu bentuk pemajuan kebudayaan, serta meningkatkan apresiasi terhadap musik di Indonesia,” papar Hilmar.

 

130