Home Gaya Hidup Berkunjung ke KIK, Menko PMK Nilai Polifurneka Sesuai dengan Link and Match Pendidikan Vokasi

Berkunjung ke KIK, Menko PMK Nilai Polifurneka Sesuai dengan Link and Match Pendidikan Vokasi

Kendal, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai Politeknik Furniture dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) yang berada di Kawasan Industri Kendal (KIK) telah sesuai dengan standar Perpres Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidkan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Penilaian ini disampaikan Muhadjir usai melihat secara langsung proses praktik kerja yang dilakukan mahasiswa di Polifurneka KIK.

Pada kesempatan tersebut, Muhadjir yang didampingi Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Arus Gunawan, dan Direktur Polifurneka Kendal Tri Ernawati, melihat secara langsung proses praktik mahasiswa dalam mengolah kayu menjadi produk furniture di workshop.

Di antaranya melihat langsung operasionalisasi mesin canggih untuk pembahanan, beberapa mesin konstruksi, disain, sending, pengolahan laminasi, dan juga mesin asembling.

Kemudian, Menko PMK juga melihat berbagai hasil produk mebeler yang telah dihasilkan para mahasiswa. Ada yang membuat produk meja, sofa set, lemari, rak buku dan lain sebagainya. Karya yang dibuat para mahasiswa tersebut memiliki kualitas yang bagus nan ciamik.

Muhadjir menuturkan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan "link and match" pendidikan vokasi dengan dunia industri. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mewujudkannya di antaranya melalui penyelarasan kurikulum sekolah vokasi sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satu yang telah diwujudkan yakni Polifurneka Kendal ini.

"Yang perlu diintensifkan lagi adalah kerja sama dengan industri dan dunia usaha, terutama bisa menyiapkan lulusan ini agar bisa diserap di dunia kerja terutama di sektor furnitur," ungkapnya.

Lebih lanjut, Muhadjir juga berharap Polifurneka Kendal yang dibangun oleh Kementerian Perindustrian itu bisa menghasilkan lebih banyak SDM industri yang kompeten, profesional, siap kerja di sektor furnitur, dan bisa bersaing hingga tingkat global. 

Selain itu, menurutnya, para mahasiswa juga harus didorong untuk memiliki imajinasi dan kreasi mengikuti perkembangan zaman, serta harus siap untuk berwirausaha. "Mahasiswa Polifurneka harus memiliki karakter kreatif dan siap untuk menjadi wirausahawan di bidang ekonomi kreatif furnitur," ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Kendal, Menko PMK juga berkunjung ke pabrik mainan edukasi anak-anak yang merupakan produk olahan kayu di Kawasan Industri Kendal, yakni PT. Master Kidz Indonesia. Pabrik ini merupakan salah satu yang telah bekerja sama dengan Polifurneka dalam pemagangan industri serta mengambil tenaga kerja lulusannya.

"Pemerintah saat ini tengah mengevaluasi Super Tax Deduction. Kebijakan yang dimaksudkan sebagai reward bagi industri yang mendukung vokasi ini mestinya dibuat mudah sehingga menarik minat pelaku usaha mendukung vokasi" ungkapnya.

Muhadjir berharap, angkatan kerja Indonesia bisa sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Karena itu, upaya pemerintah dengan Perpres Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi supaya ada sinergitas pendidikan di bawah Kemendikbudristek dan pelatihan di bawah Kemnaker.

"Sehingga dengan demikian keterampilan keahlian yang dimiliki calon tenaga kerja kita sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja," ungkapnya.

Sebagai informasi, Polifurneka Kendal merupakan satu-satunya Politeknik Negeri di bidang furnitur dan pengolahan kayu di Indonesia, yang berstandar global, dengan program studi D III, di antaranya Teknik Produksi Furnitur, Desain Furnitur, dan Manajemen Bisnis Industri Furnitur. 

Polifurneka Kendal telah meluluskan 2 angkatan, yakni: angkatan 2018 telah meluluskan 87 orang dan diserap dunia industri 100 persen, kemudian angkatan 2019 telah meluluskan 175 orang dan diserap dunia industri 92,5 persen.

Sementara itu, Bupati Kendal, Duco M. Ganinduto, menyampaikan, bahwa kerjasama Pemkab Kendal dengan dunia industri sangat penting karena dengan tumbuhnya industri di Kabupaten Kendal dapat memberikan multiplier effect, yaitu bisa mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Kendal.

Angka kemiskinan di Kendal pada tahun 2022 berada 2 persen diatas rata-rata Provinsi Jawa Tengah. "Penurunan angka kemiskinan yang cukup tinggi tersebut karena adanya kerjasama tiga pihak antara Pemkab Kendal, Kementerian Perindustrian dan pihak pelaku usaha atau pelaku industri," tutur Bupati Dico.

Ia juga mengatakan, pada tahun 2023 ini akan mengejar terwujudnya revitalisasi BLK, agar bisa memberikan fleksibilitas BLK beradaptasi dengan industri yang akan tumbuh di Kabupaten Kendal, dengan harapan bisa memastikan lapangan kerja terpenuhi.

Sedangkan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian RI, Arus Gunawan menyampaikan, bahwa pada tahun 2022 Polifurneka menggunakan pengajaran sistem vokasi dan dual sistem antara pengajaran 40 persen dan prakteknya 60 persen, sehingga menjadikan penyerapan lulusan dari pendidikan kementerian perindustrian cukup tinggi.

168