Home Kesehatan Waspada Gaya Hidup, Kegemukan dan Penyakit Kronis

Waspada Gaya Hidup, Kegemukan dan Penyakit Kronis

Jakarta, Gatra.com- Perubahan gaya hidup yang serba cepat dan pola konsumsi tinggi gula dan makanan cepat saji menjadi salah satu faktor penyebab anak kegemukan. Padahal, sejumlah penyakit kronis mengintai di balik berat badan berlebih, salah satunya diabetes.

Pada penelitian yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia di Bali terhadap anak berusia 12-14 tahun ditemukan setidaknya 3 persen anak dari 431 subyek mengalami DM tipe dua.  Dari jumlah itu, sebanyak 76,9 persen mengalami obesitas.

Dokter spesialis gizi klinik Diana F Suganda M.Kes menyebutkan, makanan yang direkomendasikan untuk segala usia terutama dalam hal ini anak-anak, tentu saja makanan dengan gizi seimbang.
“Prinsipnya makan dengan kebutuhan kalori sesuai kelompok usia. Orangtua harus paham hal ini untuk menghindari asupan kalori berlebih pada anak sehingga terhindar dari risiko obesitas,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/3).

Baca juga: Hampir Seperempat Manusia di Dunia Obesitas Tahun 2045, Ancaman Diabetes Melitus
​​​​​​Menanggapi kasus balita obesitas di Bekasi, dr.Diana mengatakan tidak faktor tunggal saja yang menyebabkan obesitas, salah satunya disebabkan karena asupan makanan. “Mungkin saat si bayi sudah mulai makan, asupannya berlebih, sudah dibiasakan dengan makanan dan minuman manis," katanya.

Mungkin terbiasa teh manis, bukannya air putih. Atau dikenalkan dengan yang tinggi kalori dan serba instan. "Kalau setiap hari ya kalorinya pasti berlebih,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa obesitas terjadi karena multi-faktor, baik karena ada kelainan genetik dan juga ketidakseimbangan antara asupan dengan yang dikeluarkan. Sehingga makin lama berat badannya akan naik.

Baca juga: Jaga Berat Badan Ideal ala Tokopedia, Simak Lima Tips Mudah Ini

Pola makan yang baik bisa dimulai sejak bayi, dimulai dengan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama. Pada usia 6-12 bulan belum dianjurkan untuk menambahkan gula.

"Terkait dengan kental manis, untuk anak di atas 2 tahun baru boleh sebagai tambahan di makanan atau minuman,” katanya.

105