Home Hukum Kejagung Sita Kendaraan Mewah dan Uang Tunai Senilai Rp10 Miliar Terkait Kasus BTS Kominfo

Kejagung Sita Kendaraan Mewah dan Uang Tunai Senilai Rp10 Miliar Terkait Kasus BTS Kominfo

Jakarta, Gatra.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penyitaan sejumlah kendaraan mewah dan uang tunai yang mencapai Rp10 miliar terkait kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Badan Layanan Usaha Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020- 2022.

“Dalam rangka pemulihan keuangan negara, Tim Penyidik melakukan penyitaan terhadap aset berupa kendaraan dan uang,” ungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Ketut Sumedana di Gedung Kejagung, Jakarta, Senin (13/3).

Ketut juga menyebutkan bahwa barang bukti yang disita berupa kendaraan yakni, 4 unit mobil masing-masing 1 unit Mobil BMW X5, 1 unit Mobil Toyota Innova Venturer, 1 unit Mobil Lexus RX 300, dan 1 unit Mobil Honda HRV.

Kemudian untuk kendaraan kotor yang disita antaralain, 1 unit Motor Triumph, 1 unit Motor Ducati, dan 1 unit Motor BMW R 1250 GSA.

Selain kendaraan, Penyidik juga menyita sejumlah uang dalam bentuk mata uang asing yang didapatkan dari saksi berinisial N, dalam perkara tersangka inisial GMS yaitu, uang tunai senilai 6.400 dolar Amerika Serikat, 110.234 dollar Singapura, 3.720 Euro dan 11 Ringgit Malaysia (RM).

“Selain aset dalam bentuk kendaraan dan uang, Tim Penyidik juga sedang melakukan penelusuran aset para Tersangka dalam bentuk tanah dan bangunan,” tambahnya.

Sebelumnya, Penyidik Kejagung telah melakukan pemeriksaan terhadap Johnny pada Februari lalu. Pemeriksaan diketahui dilakukan selama 10 jam terkait kasus Korupsi proyek pembangunan BTS di Kominfo yang dilakukan oleh Badan Layanan Usaha Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

Diketahui, proyek pembangunan BTS 4G ini merupakan proyek tahunan yang menelan biaya sekitar Rp11 triliun. Pembangunan dalam proyek ini sekitar 9.000 tower di ribuan desa terpencil di Indonesia.

177