Jakarta, Gatra.com- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri mengganti jajaran pengurusnya. Salah satunya di jajaran Komisaris, pemegang saham sepakat mengangkat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serta mantan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiyana sebagai Komisaris Independen menggantikan Boedi Armanto.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, keputusan penunjukkan tersebut diambil pemegang saham setelah melalui pertimbangan yang matang dan berdasarkan kualifikasi serta pengalaman yang dimiliki.

Baca juga: Gandeng Bank Mandiri Sebagai Mitra, Wise Luncurkan Tampilan Baru dan Wise Platform

“Kami meyakini bahwa keputusan ini akan menjadikan seluruh jajaran direksi dan komisaris semakin solid untuk memastikan bahwa Bank Mandiri dapat terus tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi positif kepada pemulihan ekonomi nasional. Ke depan, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan meningkatkan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” kata dia dalam konferensi persnya, Selasa (15/3).

Masuk dalam jajaran komisaris Bank Mandiri, Zainudin Amali dipastikan akan memperoleh penghasilan yang lebih besar. Besaran penghasilan para komisaris BUMN ini tercantum dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/11/2020 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tentang pedoman penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.

Baca juga: Top Global ! Bank Mandiri Sabet Gelar Indonesia’s Best FX Bank 2023 versi Global Finance

Berdasarkan data yang dihimpun pada tahun 2021 lalu, Bank Mandiri mengeluarkan jumlah pembayaran penghasilan kepada jajaran Direksi, Komisaris Perusahaan, mencapai lebih dari Rp740 miliar. Sementara untuk para Komisaris, tercatat memperoleh gaji dan tunjangan sebesar Rp73,44 miliar.

Dengan demikian, berdasarkan jumlah Komisaris Bank Mandiri pada 2021 lalu sebanyak 10 orang. Maka diperkirakan rata-rata gaji untuk seorang Komisaris yang mereka peroleh adalah sebesar Rp1,53 miliar per bulan.