Home Nasional Jokowi Soroti Harga Beras yang Tak Kunjung Turun di Tengah Panen Raya

Jokowi Soroti Harga Beras yang Tak Kunjung Turun di Tengah Panen Raya

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo mempertanyakan harga beras di pasaran yang masih belum turun, meski sejumlah wilayah di Indonesia tengah mengalami panen raya. Menurutnya, panen raya seharusnya dapat memicu penurunan harga beras, karena terjadinya peningkatan pasokan beras.

"Kita lihat, ini kan masih panen raya. Logikanya, panen raya itu supply-nya banyak, mestinya harga turun. Nah, ini kok enggak? Ini yang baru kita cari [penyebabnya]," kata Presiden RI Joko Widodo usai membuka Business Matching Produk Dalam Negeri, pada Rabu (15/3).

Presiden menilai, tetap tingginya harga beras di pasaran dapat menguntungkan pihak petani. Kendati demikian, keuntungan itu tidak dapat dirasakan oleh masyarakat luas sebagai pihak konsumen.

Baca juga: Stabilkan Harga Beras, Presiden Jokowi Minta Bulog Serap Maksimal Gabah Petani

Padahal, kata Jokowi, pemerintah ingin menjaga keseimbangan harga, mulai dari harga gabah di petani, harga beras di pedagang, hingga harga di konsumen agar tetap dalam rentang yang wajar.

"Yang sulit itu menyeimbangkan harga agar harga gabah di petani baik [dan] wajar, harga beras di pedagang baik dan wajar, dan harga beras ke konsumen itu baik dan wajar. Yang sulit di situ," jelasnya.

Menurut Jokowi, untuk menurunkan harga beras di pasaran sebenarnya merupakan perkara mudah. Hal itu dapat dilakukan dengan mengimpor beras dari luar negeri, dan memasoknya ke pasar untuk diperjualbelikan. Meski demikian, ia memandang hal itu tak selayaknya dilakukan karena tetap tidak dapat menjaga keseimbangan harga beras untuk berbagai pihak.

"Kalau mau menurunkan harga beras, sangat mudah sekali. Impor sebanyak-banyaknya, gerujug ke pasar, pasti harga turun. Tetapi itu tidak kita lakukan karena kita ingin menjaga keseimbangan itu," ucap Jokowi.

Baca juga: Pemerintah Kucurkan Rp7,9 Triliun APBN ke Bulog untuk Program Bansos Beras

Kendati demikian, menurutnya, impor mungkin dapat menjadi alternatif di waktu mendatang. Ia mengatakan, impor dapat dilakukan apabila Indonesia mengalami kekurangan pasokan beras di dalam negeri yang berimbas pada lonjakan harga beras secara permanen.

"Kalau dilihat memang supply-nya kurang dan menyebabkan harga tinggi yang permanen, ya pasti impornya akan masuk," ucap Jokowi dalam kesempatan itu.

47