Jakarta, Gatra.com - Kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) diprediksikan akan berdampak pada perekonomian dunia. Terutama pada produk domestik bruto (PDB) dan kegiatan perdagangan ekspor impor.
Oleh karena itu, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) melakukan perhitungan dan analisis untuk memastikan dampaknya bisa dikendalikan. Penghitungan yang dilakukan oleh Peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus ini menggunakan Global Trade Analysis Project.
”Saya coba menghitung dampak langsung, dampak seketika ketika terjadi penutupan SVB. Artinya, ada shock di sektor keuangan, sektor perbankan di sana. Justru dampaknya ke negara atau region lain, justru nyaris tidak ada," katanya dalam diskusi virtual pada Kamis (16/3).
Semua data yang ditampilkan dalam persen. Untuk perbandingan hanya diambil beberapa regional utama, meski INDEF menghitung region lain.
Baca juga: SVB Bangkrut, INDEF Nilai Respon Dunia Berlebihan
Dampak kolaps SVB pada PDB dunia.
USA dampak langsung -0,344. Dampak tidak langsung -0,355.
Indonesia dampak langsung 0,003 dampak tidak langsung -0,020.
East Asia dampak langsung 0,005 dampak tidak langsung -0,024
EU_28 dampak langsung 0,010 dampak tidak langsung -0,013.
SEAsia dampak langsung 0,003 dampak tidak langsung -0,025.
"Dari dampak langsung ini ternyata kalau misalnya penutupan SVB direspon oleh sentimen di pasar saham, kemudian juga ada respon di harga komoditas, ya kemarin ada berita harga emas, harga minyak naik, dan respon-respon lainnya, kekhawatiran, justru mengalami dampak negatif terhadap PDB, Indonesia bisa minus," ucap Heri.
Heri juga menyebutkan, meskipun kedua angka ini negatif, angka dampak tidak langsung dari penutupan SVB terhadap ekspor di beberapa negara di dunia, lebih besar.
Baca juga: Lima Alasan Kamu Harus Mulai Menggunakan Bank Digital
Dampak kolaps SVB pada Ekspor dunia.
USA dampak langsung 1.901. Dampak tidak langsung 1.939.
Indonesia dampak langsung -0,327 dampak tidak langsung -0,354.
East Asia dampak langsung -0,383 dampak tidak langsung -0,385.
EU_28 dampak langsung -0,260 dampak tidak langsung -0,263.
SEAsia dampak langsung -0,095 dampak tidak langsung -0,105.
"Untuk impor, dua-duanya masih positif. Tapi, dampak tidak langsungnya lebih besar ya. Kalau direspon oleh harga komoditas, di satu sisi ini ada untung ruginya seperti yang sudah kita alami sebelumnya," jelas Heri.
Dampak kolaps SVB pada Impor dunia.
USA dampak langsung -1,151. Dampak tidak langsung -1,181.
Indonesia dampak langsung 0,107 dampak tidak langsung 0,113.
East Asia dampak langsung 0,086 dampak tidak langsung 0,082
EU_28 dampak langsung 0,055 dampak tidak langsung 0,050.
SEAsia dampak langsung 0,028 dampak tidak langsung 0,023.
"Jadi, sebenarnya, kalau kita gak panik, waspada perlu, tapi gak panik berlebihan itu dampaknya bisa di-manage ya, bisa dikendalikan dan tidak merugikan," ucap Heri lagi.
Ia menyebutkan bahwa dalam siklus bisnis, penutupan bank lazim terjadi. Heri kembali mengingatkan bahwa sentimen negatif atau kekhawatiran berlebihan bisa menyebabkan buruknya indikator-indikator ekonomi yang lain.
"Ini tentu kewajiban pemerintah di negara manapun perlu mengelola. Dari adanya kejadian ini perlu adanya kebijakan-kebijakan yang bisa mengelola tindakan pelaku pasar agar tidak melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu," tutur Heri.
