Asahan, Gatra.com- Diduga berangkat ke luar negeri tanpa izin Mendagri, puluhan massa pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia berunjuk rasa ke kantor Bupati Asahan. Mereka menuntut Bupati Asahan segera dinonaktifkan.
Pendemo menyebutkan, Bupati Asahan, Surya telah beberapa kali melakukan perjalanan ke luar negeri. Diantaranya ke negeri jiran Malaysia bersama sejumlah pejabat Pemda setempat, yang diduga tidak memiliki izin dari Mendagri.
Massa mendesak bertemu Bupati Asahan. Mereka meminta Bupati Asahan bisa menunjukkan bukti bahwa telah mengantongi izin perjalanannya ke luar negeri dari Mendagri.
"Kami minta Bupati Asahan keluar, temui kami, dan tunjukkan bukti jika memang telah mendapat izin Mendagri," teriak orator pengunjuk rasa Hendra Arbain, Kamis (16/3).
Namun hingga massa membubarkan diri, Bupati Asahan, Surya tidak menemui massa. Bahkan tidak satupun pejabat penting di Pemkab Asahan menemui massa untuk melakukan dialog. Termasuk Sekdakab Asahan, Jhon Hardy Nasution.
Demo puluhan pemuda dan mahasiswa itu hanya dilakukan didepan pintu gerbang kantor Bupati Asahan. Seluruh pintu akses ke kantor pemerintahan tersebut ditutup. Petugas keamanan tidak memperkenankan para pengunjuk rasa masuk ke dalam kawasan kantor Bupati Asahan demi alasan keamanan.
Usai menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Asahan, massa pun bergerak ke gedung DPRD. Di titik ini, massa juga menggelar aksi serupa. Mereka mendesak DPRD Asahan segera menggunakan hak interpelasinya dan memanggil Bupati Asahan, Surya.
Ketua Komisi A, Jansen Hutasoit menyatakan pihaknya menyambut baik penyampaian aspirasi tersebut. Namun sebelumnya dia mengaku tidak mengetahui soal keberangkatan Bupati Asahan tersebut ke luar negeri. "Saya baru tahu ini,"katanya di depan para pengunjuk rasa.
Jansen berjanji akan segera menindaklanjuti aspirasi tersebut kepada pimpinan DPRD. "Saya akan segera teruskan aspirasi ini,"kata dia.
