Home Ekonomi Gelombang PHK Startup Masih Ada, Pemerintah Indonesia Perlu Tingkatkan Sektor Riil

Gelombang PHK Startup Masih Ada, Pemerintah Indonesia Perlu Tingkatkan Sektor Riil

Jakarta, Gatra.com - Silicon Valley Bank (SVB) dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan di perusahaan startup dalam negeri menjadi kekhawatiran. Bank Indonesia terlihat masih sanggup mengatasi tingkat inflasi tanpa harus mengorbankan suku bunga.

Hal ini berkaitan erat dengan yang dilakukan The Fed untuk mengatasi tingginya angka inflasi di Amerika Serikat. Namun, agresifitas mereka menaikkan suku bunga justru memakan korban.

"Layoff yang besar-besaran di startup itu bukan yang dominan dalam total tenaga kerja di Indonesia," tutur Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus di dalam diskusi daring pada Kamis (16/3).

Baca juga: Anggota Komisi VI Apresiasi Bahlil Selesaikan 80 persen Investasi Mangkrak

Sebagai informasi suku bunga The Fed adalah 4,75% dengan tingkat inflasi 6%. Sedangkan Bank Indonesia masih tetap menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75% dengan inflasi 5,47%. Bandingkan dengan Suku Bunga Cina 3,65% dengan inflasi 1,00% dan Suku Bunga di Eropa 3,00% dengan inflasi 8,00%.

Sektor Riil Indonesia Masih Serap Tenaga Kerja

Peneliti INDEF ini menilai kalau sektor riil Indonesia masih mampu dan terus diusahakan dapat menyerap tenaga kerja jika PHK benar terjadi. Salah satu buktinya adalah pembangunan pabrik dan kawasan industri baru masih terus berlangsung.

"Kalau menurut laporan Pemerintah, secara agregat, angka pengangguran kita terus menurun. Ya ada yang di-PHK, tapi ada yang terserap," ucap Heri.

Pentingnya memperbanyak lapangan kerja, terutama di sektor riil, masih terus diupayakan. Sektor digital yang disebut sebagai sektor masa depan pun belum bisa menggantikan.

"Sebenarnya masih banyak sektor riil yang perlu diupayakan karena secara langsung dia berdampak pada datangnya investasi direct, penyerapan tenaga kerja, ada upah yang dibayarkan sehingga daya beli masyarakat juga bisa terjaga," tutur Heri lagi.

Sektor Riil Tameng Ekonomi Indonesia 

Sektor riil yang bergeliat dan subur akan menjadi tameng ketika sektor digital masih goyah dan berkembang. Ketika PHK tidak terelakkan, para karyawan masih dapat diserap selama memiliki keterampilan yang dibutuhkan.

"Jadi, investasi tetap perlu diupayakan di mana-mana. Makanya pemerintah sekarang sedang banyak gencar-gencaran ada kawasan industri baru, kawasan ekonomi juga nambah," tutur Heri lagi.

Baca juga: Tahun Ini Pembelian Produk Dalam Negeri oleh Pemerintah Ditargetkan Minimal Rp250 Triliun

Keseimbangan antara suku bunga dan angka inflasi sangat penting untuk dijaga. Berdasarkan pemaparan Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga bertujuan untuk menekan inflasi.

Namun, data di bawah ini menunjukkan, agresifitas itu belum berhasil membawa mereka ke tujuan yang dimaksud. Jika dibandingkan, kondisi Indonesia lebih baik. Namun, faktor daya beli masyarakat juga harus diperhatikan, sehingga PHK semakin krusial.

105