Home Regional Mandor Proyek Masjid Hibah UEA Ngutang Rp150 Juta di Warung, Gibran Minta Warga Lapor Jika Ada Kasus Serupa

Mandor Proyek Masjid Hibah UEA Ngutang Rp150 Juta di Warung, Gibran Minta Warga Lapor Jika Ada Kasus Serupa

Solo, Gatra.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah mengetahui laporan soal pekerjaan proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang menyisakan persoalan. Para pekerja disebut berutang ke warung makan di sekitar lokasi proyek hingga Rp150 juta.

Gibran menyampaikan sudah ada itikad baik dari mandor untuk menyelesaikan persoalan itu. Mandor berjanji akan membayar utang tersebut.

”Ada (itikad baik). Santai, sudah tak rampungi (saya tuntaskan) kemarin malam. Penyelesaian dalam bentuk uang,” kata Gibran, Jumat (17/3).

Ia mengatakan mandor yang berutang di warung untuk makan, minum, dan rokok para pekerja akan segera melunasi. PT Waskita Karya sebagai pelaksana proyek juga tidak akan lepas tangan.

Selain persoalan utang makan, PT Waskita Karya juga sudah memenuhi kewajiban membayar upah para pekerja yang terlibat dalam pembangunan masjid ini. Gibran pun meminta agar proyek besar semacam ini harus lebih dimonitor.

Dia juga meminta pemilik warung untuk segera melapor jika ada kejadian serupa. "Kalau makan di warung enggak usah kasbon. Segera dibayar. Kasihan yang punya warung,” katanya.

Sebelumnya, pemilik warung makan Restu Bunda, Dian Ekasari, mengeluhkan bahwa mandor proyek masjid hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) itu punya utang biaya makan dan rokok Rp150 juta. Warung makan yang berlokasi di sebelah Masjid Raya Sheikh Zayed ini semula berjualan mie ayam, bakso, dan kelapa muda. Namun karena permintaan mandor, Dian berjualan nasi sayur dan aneka lauk untuk para pekerja. 

93