Home Internasional Tak Akui ICC, tapi Sambut Surat Penangkapan Putin, Rusia: AS Skizofrenia

Tak Akui ICC, tapi Sambut Surat Penangkapan Putin, Rusia: AS Skizofrenia

Washington, D.C, Gatra.com- Reaksi Amerika Serikat (AS) atas keputusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin mendapat cibiran dari para diplomat Rusia yang bertugas di negara itu.

Rusia menyindir AS yang menyambut putusan ICC terhadap putin meski selama ini AS tidak mengakui yurisdiksi ICC, bahkan AS juga tidak pernah kooperatif dengan putusan ICC jika kasusnya menyangkut warga negaranya.

“Reaksi Washington terhadap surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional untuk Presiden Rusia Vladimir Putin seperti skizofrenia,” tulis pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Washington D.C, Sabtu (18/3).

Rusia menyoroti sikap para para pejabat AS yang memuji keputusan ICC untuk menuntut Putin dan Komisioner untuk Urusan Hak-Hak Anak, Maria Lvova-Belova, namun mereka menekankan bahwa AS tidak terikat oleh ICC.

“Demi kepentingan geopolitiknya sendiri, Washington mendukung hukum bacchanalia (pesta bejat di zaman Babilonia kuno) yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikeluarkan oleh ICC, mereka menyadari sepenuhnya bahwa Rusia, seperti Amerika Serikat, tidak mengakui yurisdiksi ICC,” lanjut pernyataan Kedutaan Rusia.

Kedutaan Rusia juga menyinggung sikap AS yang pernah menjatuhkan sanksi kepada Jaksa dari ICC, Fatou Bensouda lantaran pada tahun 2020 ICC berupaya menyelidiki dugaan kejahatan perang Amerika di Afghanistan.

Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden pada Jumat (17/3) kemarin menyatakan bahwa dia percaya putusan ICC terhadap Putin dapat dibenarkan, karena menurut Biden, Putin jelas melakukan kejahatan perang.

Diketahui, AS menarik diri dari ICC pada tahun 2002 dan menerbitkan undang-undang yang melegalkan berbagai upaya, termasuk kekuatan militer dalam pembebasan orang Amerika atau warga negara dari sekutunya jika mereka ditahan oleh ICC

Mengomentari langkah terbaru ICC dan klaimnya bahwa Putin dan Lvova-Belova bertanggung jawab atas pemindahan tidak sah anak-anak dari Ukraina ke Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa Rusia, seperti banyak negara lain, tidak mengakui yurisdiksi pengadilan tersebut.

Peskov menggambarkan surat perintah penangkapan itu sebagai hal yang keterlaluan dan tidak dapat diterima. Ia menolaknya dan menyebut bahwa surat itu batal dan tidak berlaku dari sudut pandang hukum.

Sebagai informasi, selain AS dan Rusia, sejumlah negara lain juga tidak mengakui yurisdiksi ICC, termasuk Cina, India, Israel, Arab Saudi, dan Türkiye.

137