Home Nasional Pencegahan Banjir IKN dengan Kolam Retensi

Pencegahan Banjir IKN dengan Kolam Retensi

Penajam Paser Utara, Gatra.com – Sejumlah proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur saat ini tengah berjalan. Cita-cita menjadikan smart forest city terus diupayakan, termasuk dalam setiap proses pengerjaan.

“Kita minimalkan penggunaan beton,” kata Zulfi Fakhroni, Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA), Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Zulfi Fakhroni merupakan salah satu penanggungjawab lapangan untuk proyek Kolam Retensi daerah aliran sungai (DAS) Sangai, di Kecamatan Sepaku.

Ditemui di lokasi pembangunan kolam retensi Sangai, Zulfi memaparkan, salah satu langkah upaya pengendalian banjir adalah membangun kolam retensi. Kolam ini, akan menampung debit air dari DAS yang berada di sekitar IKN. “Lokasi dan alirannya dibiarkan alami,” ujarnya.

Rencananya, ada empat kolam retensi yang akan dibangun sebagai langkah pengendalian banjir IKN. Keempat titik pembangunan kolam retensi mengikuti kontur permukaan tanah, serta aliran sungai di beberapa titik wilayah IKN.

Kolam retensi DAS Sangai akan menampung debit air akibat pembukaan lahan untuk pembangunan IKN. Sistemnya, di sejumlah wilayah IKN aliran air lebih dulu masuk melalui embung yang saat ini juga sedang dikerjakan, dan kemudian mengalir melalui anak sungai.

Dengan luas kolam mencapai 11, 4 Ha, kolam retensi DAS Sangai mampu menampung air dengan kapasitas 250 m3 (meter kubik). Dengan begitu, kolam retensi ini mampu meretensi sekitar 53 % air.

Namun kata Zulfi melihat dari topografi IKN sudah pada posisi yang tinggi maka IKN sebetulnya aman dari banjir. “Tetapi keluaran air harus tetap dikelola. Aliran yang dimaksud adalah dari aliran anak-anak sungai,” ujarnya.

Sistem pengendalian banjir di IKN khususnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) mengacu pada Q100 atau debit air selama 100 tahun, pada rentan 100 tahun IKN aman dari bencana banjir.

Selain itu, upaya pengendalian dilakukan secara terkoneksi. Pertama, aliran air masuk ke dalam embung yang saat ini juga sedang dikerjakan. Kemudian, masuk ke dalam empat kolam retensi melalui anak sungai, tanpa membuat kanal banjir ataupun sodetan.

“Tidak membuat sistem banjir kanal. Alamiah, karena seminimal mungkin kita buat bangunan berupa beton. Sebab, arahan dari Pak Presiden, IKN harus bisa menciptakan kota yang hijau dan ramah lingkungan,” paparnya.

Dalam tahap pembangunannya pun penebangan pohon dilakukan seminimal mungkin, bahkan jika ada pohon yang terpaksa ditebang, harus menunggu dahulu saat akan dikerjakan.

Terkait dengan terpaan isu banjir di wilayah sekitar IKN, Zulfi mengatakan sebetulnya itu hanya genangan air sesaat akibat dari curah hujan yang cukup tinggi. Meski begitu, BWS Kalimantan IV sudah berupaya mengatasi hal tersebut.

“Saat ini tengah dalam proses pembebasan lahan untuk paket proyek tersebut (pengendalian banjir di sekitar IKN),” kata Zulfi.

580