Home Ekonomi BPS: Maksimalkan Penggunaan Data untuk Pembangunan Nasional

BPS: Maksimalkan Penggunaan Data untuk Pembangunan Nasional

Jakarta, Gatra.com - Menuju Indonesia Emas Tahun 2045, Pemerintah Indonesia akan memaksimalkan penggunaan data dalam proses pembangunan nasional. Penggunaan data yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan erat kaitanya dengan informasi geospasial.

Membahas pembangunan nasional di beberapa daerah di Indonesia, misalnya di IKN dan daerah seperti Riau, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi menyebutkan, pemanfaatan data akan lebih jelas terlihat. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di sela acara Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) Tahun 2023, di Jakarta, Senin (20/3).

"BPS dalam hal ini memiliki kewenangan untuk bisa menghasilkan data yang nanti akan dimanfaatkan oleh pemerintah dalam pengambilan kebijakan. Maka, kaitan dengan pertumbuhan wilayah-wilayah, BPS juga menghitung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Bagaimana pertumbuhan ekonomi di satu wilayah," tutur Imam Machdi

Ia juga mengatakan, dengan adanya pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Daerah akan bisa mengatur wilayah mereka masing-masing. Pertumbuhan dan perkembangan ini juga akan didukung dengan adanya hasil perhitungan BPS yang mengambil banyak sektor, misalnya kesehatan, kemiskinan, dan lain-lain.

"Karena, kalau kita bicara pembangunan maka tidak hanya berbicara pertumbuhan ekonomi. Tetapi, yang terpenting adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi itu dapat mensejahterakan, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sehingga, inklusivitas dari pembangunan tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ucap Imam.

BPS juga menitikberatkkan pada proses keberlanjutan dari pembangunan yang ada. Menurutnya, pembangunan baru dinilai benar-benar terlaksana jika ikut melibatkan sektor-sektor lain.

"Dan perlu dipikirkan lagi oleh Pemerintah Pusat atau Daerah adalah keberlanjutan dari pembangunan sehingga perlu ada indikator-indikator yang berkaitan dengan lingkungan, permasalahan dengan perubahan iklim dan sebagainya, perubahan ekosistem pertanian maupun ekosistem dari perhutanan," tutur Imam lagi.

206