Home Teknologi ASN Harus Paham Soal Keamanan Digital

ASN Harus Paham Soal Keamanan Digital

Jakarta, Gatra.com - Kecakapan digital penting untuk dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN). Kemampuan untuk memahami cara kerja digital diyakini akan mampu menunjang pekerjaan ASN dalam rangka pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri, Agus Irawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemampuan digital yang dimiliki ASN nantinya dapat menjadi pendorong cita-cita Indonesia Emas 2045. Dimana pemerintah Indonesia untuk membangun negara maju berbekal SDM yang unggul.

Salah satu SDM unggul adalah yang diharapkan dapat dinamis dalam menghadapi perkembangan teknologi dan tantangannya.

“Pertumbuhan pengguna internet menunjukkan manfaat internet bagi kehidupan, tetapi adanya hoaks membuktikan bahwa perkembangan tersebut kurang sehat. Literasi digital diharapkan dapat menjadi solusi untuk menangkal hal tersebut,” tutur Agus dalam keterangannya, Rabu (22/3).

Lebih lanjut, Pakar Pengembang Aplikasi, Andri Johandri, berpandangan bahwa ada lima kecakapan digital yang harus dimiliki ASN. Kemampuan itu diantaranya dalam menyeleksi data dan informasi, kecakapan dalam memahami data sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), kecakapan menganalisis masalah yang muncul dari adanya transformasi, kecakapan memverifikasi berita, dan kecakapan berpartisipasi dalam berbagai forum digital.

Yang paling menjadi perhatiannya, adalah soal Keamanan Digital. Halo positif yang bisa dipetik dari adanya digitalisasi antara lain adalah adanya percepatan informasi hingga kemudahan komunikasi antar individu. Di sisi lain, dampak negatif dari digitalisasi juga patut diwaspadai. Hal yang paling marak terjadi adalah kebocoran data dan penyebaran berita bohong.

"Apabila ada sesuatu hal yang tidak kita harapkan, berarti harus ada antisipasi. Kita harus memikirkan kalau saja akan ada dampak-dampak dari apa yang kita lakukan,” jelas Andri.

Setelah itu, sesi dilanjutkan dengan materi Etika Digital oleh Johanes Haryatmoko, seorang dosen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Johanes menjelaskan bahwa, tujuan dari adanya etika adalah untuk menciptakan masyarakat yang melek informasi sehingga kedepannya dapat memilih informasi yang kredibel untuk membuat keputusan.

Etika tersebut sama pentingnya baik di kehidupan digital maupun di dunia nyata. Terlebih lagi masyarakat kini telah dimudahkan dengan adanya transformasi digital.

“Media sosial mempermudah kita saling terkoneksi, selain itu membantu akses sumber daya pendidikan. Kita bisa belajar apa saja dan di mana saja. Namun, terdapat dampak negatif dari media sosial, yaitu kesehatan mental, privasi, dan keamanan. Maka dari itu, dibutuhkan adanya etika,” jelas Johanes.

422