Home Teknologi Kemenag Pede Tetapkan Awal Puasa Hari Ini Tak Lepas dari Masukan Bosscha ITB

Kemenag Pede Tetapkan Awal Puasa Hari Ini Tak Lepas dari Masukan Bosscha ITB

Bandung, Gatra.com- Kementerian Agama RI pede (percaya diri) menentukan awal puasa hari ini tidak lepas dari masukan tim Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB). Uniknya, metode yang digunakan juga hisab (perhitungan). Menurut rilis Observatorium Bosscha ITB, 21/03, ketinggian bulan  07° 43’ 14,6''. HItungan presisi ini terjadi sebelum pengamatan hilal 22/03.  

Sebagai institusi pendidikan dan penelitian di bidang astronomi, Observatorium Bosscha ITB melaksanakan pengamatan bulan sabit muda pada hampir setiap bulan. "Setiap tahunnya, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal bulan Hijriah, termasuk Ramadan, bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum," tulis tim Observatorium Bosscha dalam rilisnya.

Kali ini, Observatorium Bosscha akan menyelenggarakan rangkaian pengamatan bulan sabit yang merupakan penanda beralihnya Sya’ban ke Ramadan 1444 H.

Pengamatan dilaksanakan di Lembang, Jawa Barat.  Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, pada tanggal 21-23 Maret 2023 dari pagi hari hingga Bulan terbenam di ufuk Barat.

Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi terhadap ketebalan sabit bulan, juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Ramadan 1444 H. Rukyatul hilal dilaksanakan pada 22 Maret 2023 mulai sore hari hingga Bulan terbenam. Sabit bulan yang tampak setelah Matahari terbenam pada tanggal tersebut dikenal sebagai hilal.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop refraktor berdiameter 106 mm yang dilengkapi detektor kamera berbasis CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor). Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan. Perangkat lunak ini dikembangkan secara mandiri oleh peneliti di Observatorium Bosscha.

Dari hasil perhitungan peneliti Observatorium Bosscha menunjukkan bahwa di Indonesia, elongasi Bulan dan Matahari merentang antara 8,8° - 10,6° dan ketinggian Bulan merentang antara 6,5° - 9,0°.

Penentuan Awal Ramadhan

Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal bulan Hijriah penting, seperti Ramadhan, adalah pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang isbat.

Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang isbat. Masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha (https://bosscha.itb.ac.id.)

Tabel Data Hilal Ramadan 1444 H – Observatorium Bosscha, Lembang. Koordinat: 6° 49' 50" LS, 107° 37' 00" BT; waktu (UT +7 jam); ketinggian: 1310 mdpl. Rabu, 22 Maret 2023.

Konjungsi: 22 Maret 2023
Matahari terbenam
Bulan terbenam
Selisih waktu terbenam Matahari-Bulan
Usia Bulan saat Matahari terbenam
Elongasi Bulan
Iluminasi (persentase kecerahan Bulan)
Tinggi Matahari
Tinggi Bulan

00:23:08 WIB
17:59:31 WIB
18:35:05 WIB
00 jam 35 menit
17 jam 36 menit
10° 03’ 47,0''
0,64%
-00° 49’ 59,9''
07° 43’ 14,6''

712