Home Apa Siapa Hobi Baca Buku Bertema Islami, Fajar Bustomi Ingin Menjadi Lebih Tenang

Hobi Baca Buku Bertema Islami, Fajar Bustomi Ingin Menjadi Lebih Tenang

Jakarta, Gatra.Com - Salah satu sutradara kenamaan Indonesia, Fajar Bustomi, baru-baru ini menggeluti hobi barunya. Ia mengaku sedang menyukai buku bacaan bertema kehidupan dari sudut pandang Islam.

"Hobi baru saya sekarang adalah baca-baca buku mengenai kehidupan dari sudut pandang Islam. Jadi, di samping membereskan film Buya Hamka, saya juga lagi riset film (untuk) tokoh lainnya, tokoh muslim, pahlawan nasional juga. Tetapi, belum bisa saya sampaikan. Dan ada film-film lainnya dengan Falcon yang bercerita tentang ibu dan anak, itu yang sedang saya lakukan," ungkap Fajar saat ditemui dalam pemutaran terbatas film Buya Hamka di Jakarta, pada Selasa (21/3).

"Saya itu terlahir dengan (kondisi) spesial dari Tuhan. Saya dikasih disleksia. Jadi, membaca kadang-kadang agak susah. Tapi, saya harus paksakan karena pekerjaan saya adalah sutradara, mau nggak mau baca skenario, mau nggak mau riset. Jadi, saya harus paksakan. Luar biasa kerja kerasnya. Bukan berarti disleksia nggak bisa baca, nggak. Saya bisa baca, cuma tidak seperti orang lain akan mudah bacanya. Saya harus bekerja keras. Sekarang, Alhamdulillah saya udah lebih mudah baca-bacanya, makanya itu (menjadi) hobi baru saya," lanjutnya.

Baca Juga: Film 'Buya Hamka' Segera Tayang di Bioskop Indonesia

Saat melakukan hobinya ini, Sutradara film Dilan 1990 ini mengaku bisa membaca buku yang sama hingga 4-5 kali. Tujuannya, ia ingin dengan membaca buku berulang kali dapat menenangkan hati, terutama buku-buku dari susut pandang Islami.

"Buku yang lagi saya selesaikan, saya baca lagi, 'Tasawuf Modern'. 'Tasawuf Modern' itu karyanya Buya Hamka. Bahkan, Hamka sendiri aja yang penulis novelnya, pada saat beliau lagi diuji sesuatu, beliau baca lagi karya-karyanya sendiri. Jadi, membaca buku itu kadang bisa membuat kita menjadi lebih tenang. Mungkin dulu buku yang pernah kita baca, kita baca lagi untuk mengingatkan lagi apa yangi ada di buku itu. Apa yang baik dari buku itu," akunya.

Fajar menyebut kegiatan membaca buku ini dilakukan di sela-sela promo film Buya Hamka yang akan dirilis bulan April 2023 mendatang. Ditanya mengenai persiapannya selama Ramadan, Fajar ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Terlebih, Ramadan tidak akan membuatnya berhenti untuk melakukan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Meskipun Ramadan, ia akan terus membimbing keluarganya dan menjalankan promosi film Buya Hamka ini.

"Jadi, saya selalu mau Ramadan, mau nggak Ramadan ya bersikap sebaik-baiknya manusia. Karena, ibadah itu bukan hanya di Ramadan saja, tapi Ramadan harus double, kan, puasa selama satu bulan. Jangan sampai karena ibadah ini, kegiatan yang lainnya, saya kan kepala rumah tangga, jadi (bekerja) itu harus tetap berjalan," kata Fajar.

Baginya, membaca buku adalah wadah belajar untuk mengetahui pemikiran-pemikiran penulisanya, terutama berkaitan dengan kebatinan dan spiritual dari sisi penulisnya.

"Itu untuk pribadi saya, menjadi manusia yang lebih baik lagi, kita belajar dari buku itu. Belajar dari tokoh-tokoh (yang lahir) sebelum kita," kata Fajar.

186