Home Apa Siapa Terima Rekor Muri, Cerita Harry Kiss Sang Pelopor Audio Painting di Indonesia

Terima Rekor Muri, Cerita Harry Kiss Sang Pelopor Audio Painting di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Ketika pandemi memaksa semua event berhenti, Harry Kiss tetap sibuk berkarya dengan mulai menggeluti lagi hobi lamanya. Hasilnya pun tidak main-main, konsep lukisan yang bisa bersuara ini menjadi satu-satunya dan akan segera mendapat rekor Muri di bulan April 2023 nanti.

Ketika ditemui di pamerannya, Harry Kiss menceritakan kisah awal lukisannya sampai akhirnya diberi nama Audio Painting. Semua lukisan yang ada punya rekaman musik atau suara yang berbeda, tergantung tema.

"Awalnya saya mikir pas bikin yang pertama nih, Flamenco. Itu sudah selesai. Tadinya, saya punya konsep Out of The Box. Jadi, kanvasnya segitu, saya buat sampai di luar kanvas," ucap Harry di Jakarta, Kamis (23/3).

Lukisan yang dimaksud Harry adalah Lady Flamenco. Ini adalah karyanya yang pertama untuk audio painting, dibuat sekitar Oktober 2022. Terinspirasi dari gadis penari Spanyol, lukisan ini bukan hanya seorang wanita bergaun merah saja.

"Terus, setelah Out of The Box (selesai, red), kok diem aja ya, gak seru. Kan, tim saya itu kan produksi speaker. Lukisan kalau diam aja kan gak seru," ucap Harry lagi.

Pada lukisan ditempel beberapa gitar Spanyol mini, ada banyak pick gitar di sekitar gaun sebagai detail. Ketika pengunjung teriak “Olee” atau tepuk tangan, akan ada musik khas yang diputar.

Duduk di samping Harry adalah seorang kerabat yang baru saja berkeliling pameran bersama ayah dari Vidi Aldiano ini. Kawan Harry yang bernama Dani ini adalah seorang pendeta GBI.

"Cohort, itu istilah marketing. Jadi, orang yang dengar lagu itu langsung ‘terhisap’ ke masa itu," ucap Dani setelah diminta Harry mengulang kembali apa yang sempat mereka bicarakan saat keliling tadi.

Tadinya Harry Kiss mencontohkan lukisan yang berjudul Burung Camar. Terlihat jelas wajah Vina Panduwinata dibalut gaun yang terbuat dari bulu-bulu menyerupai burung camar. Musik yang diputar tentu 'Burung Camar'.

"Suara bung Hatta pernah dengar gak?” Katanya. Itu di situ ada. Jadi, habis proklamasi, ada suara Bung Hatta, itu direkam tahun 1949, waktu Konferensi Meja Bundar di Belanda," ucap Harry lagi memberikan contoh lain.

Pada lukisan Bung Karno dan Bung Hatta, memang hanya rekaman suara, bukan musik seperti kebanyakan lukisan. Di samping kanan Bung Hatta juga ada foto atau tempelan jas dan Harry punya cerita unik soal ini.

"Keluarga Bung Hatta kan saya dekat, mereka itu kirim ke saya jasnya yang dipakai dulu. Cuma, kalau saya pasang di situ, itu jas sudah 53 tahun umurnya," tutur Harry.

Lokasi pameran di tempat terbuka dan ramai orang lalu lalang sempat membuat Harry was-was. Semua lukisan bentuknya 3D dan beberapa diakui Harry mengundang tangan-tangan jahil. Namun, semua itu tetap tidak bisa disentuh dan ada penjaganya.

"Menantu yang saya paling suka karena menantu pertama, dia cantik banget. Sheila ke luar negeri (jadi belum bisa ke pameran, red). Vidi juga lagi pergi," ucap Harry lagi sambil tersenyum.

Namun, menantu dan anak pertamanya belum sempat hadir di pameran kali ini. Keduanya disebutkan sedang punya kesibukan di luar negeri.

"Setelah dari sini bisa ke tempat Bupati Serang, habis ini. Masih road show. Nanti, Rekor Muri kan tanggal 17 April," tutur Harry.

Rencananya, Harry Kiss akan menerima Rekor Muri miliknya yang ke-8 pada 17 April 2023 di Gedung Parekraf dan diberi langsung oleh Menteri Sandiaga Uno.


Di tengah kesibukannya pameran, Harry Kiss kedatangan yakni Istri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Vero dan menyempatkan diri untuk melihat semua lukisan yang ada.

Saat berkeliling bersama Harry Kiss, Vero Yudo Margono terlihat antusias mendengar cerita di balik setiap karya. Masing-masing lukisan terinspirasi dari teman-teman terdekat dan ada beberapa memorabilia yang asli kepunyaan sebelum akhirnya dihibahkan untuk ayah Vidi Aldiano ini.

"Beliau orang hebat, karya-karya banyak, nanti jabarkan sendiri", ucap Vero Yudo Margono sebelum harus meninggalkan pameran.

Lukisan yang terinspirasi dari Vero ini berjudul Jalesveva Jayamahe. Bukan hanya didominasi biru, siluet sang suami pun melengkapi latar belakang lukisan. Musik yang menemani adalah lagu "Surabaya, Oh Surabaya".

"Cremona itu ribet itu karena harus pecahin piring dulu. (Lukisan, red) Bu Vero juga lama ini, cari kainnya," tutur Harry Kiss.

Sama seperti beberapa lukisan audio painting lainnya, karya berjudul Jalesveva Jayamahe ini rencananya akan dihadiahkan kepada Vero Yudo Margono. Namun, selama pameran akan dipinjam dulu, seperti lukisan milik Iwan Fals yang sudah dihadiahkan di Januari 2023 kemarin, tapi dipinjam lagi sekarang.

Selain musik yang mendampingi, lukisan karya Harry Kiss ini juga boleh dibilang semi interaktif. Maksudnya, ada beberapa tamu undangan yang masih sempat memberikan sentuhan akhir saat mereka datang berkunjung.

Penambahan memang minimal, seperti yang dilakukan oleh dua putri Bung Hatta saat kunjungan kemarin. Harry pun sempat memperlihatkan video pribadinya saat menerima Halida dan Gemala Hatta. Meutia dikabarkan sedang sakit.

"Dia kemarin melukis Bapaknya sendiri. Kemarin, Mas Guruh juga sempat datang," tutur Harry Kiss menceritakan lukisan foto Bung Karno dan Bung Hatta.

2034