Home Hukum Diduga Terlibat Perang Sarung, 13 Remaja Diamankan Polisi

Diduga Terlibat Perang Sarung, 13 Remaja Diamankan Polisi

Purworejo, Gatra.com - Perang sarung mulai mewabah di kalangan remaja Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ironisnya, tradisi yang sebenarnya merupakan budaya dari Suku Bugis, Sulawesi Selatan itu dipergunakan untuk tawuran di bulan suci Ramadan ini.

Puluhan remaja yang saling tantang di medsos, akhirnya bertemu untuk tawuran di persawahan Desa Brenggong, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jumat dini hari (24/02023). Lokasi tepatnya adalah di area persawahan Jalan Cangkrep-Brenggong, sebelum Balai Desa Brenggong.

Akibat aksi tersebut, 13 remaja diamankan oleh Polsek Purworejo untuk dilakukan pembinaan. Mereka adalah. AA (15), FN (17), MW (16), ED (17), GA (19), DF, AM (18), MR (16), DI (18), RR (17), RA (19), AT (17) dan MI (15).

Baca juga: Polri: Waspada Jam Rawan Kejahatan Selama Ramadan

Dari belasan remaja itu, polisi menyita 7 senjata terbuat dari sarung yang dililit dengan lakban hitam serta tiga sarung yang belum dibuat senjata. Ujung lilitan sarung dibentuk bulat diisi pasir sehingga jika mengenai tubuh akan sangat membahayakan.

Salah satu remaja yang diamankan adalah MI warga Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo saat diwawancara mengaku ia hanya diajak oleh temannya

 "Tadi malam saya hanya diajak teman inisial F, katanya mau main nongkrong di Warung Madura, dekat Taman Kota Plaza. Tapi kemudian ada rombongan motor dari daerah selatan (Banyuurip) ngajak perang sarung, katanya musuhnya dari SMPN 24 Brenggong. Kami akhirnya ikut ke sana," kata MI, remaja lulusan SD ini di Mapolsek Purworejo, Jumat (24/03).

Ia kemudian diboncengkan oleh teman dari F yang tak dikenalnya.

"Sampai di Bulak Brenggong, sekitar pukul 02.00 WIB (Jumat dini hari), musuhnya lari masuk ke kampung, ke rumah-rumah warga. Saya terpaksa ikut ngejar kan saya diboncengkan, mau nolak nggak enak saya nggak kenal. Kemudian kami ditangkap warga dan diteleponkan polisi. Kami dibawa ke Polsek," kata MI yang hanya tinggal dengan neneknya ini.

Masih menurut MI, dari 13 remaja yang diamankan, 9 orang dari kelompoknya sedangkan dari rombongan musuh empat orang. Polisi pun memanggil orang tua dan guru mereka untuk dilakukan pembinaan. Namun hingga siang, tak satu pun keluarga MI datang ke kantor polisi, sehingga remaja putus sekolah ini belim bisa pulang.

Sedangkan F warga Kecamatan Bener yang mengajak MI main lebih beruntung karena tidak ikut aksi kejar-kejaran ke rumah warga sehingga lolos dari penangkapan oleh warga Desa Brenggong.

Baca juga: Berdarah Dingin! Pembunuh Ayu Pakai Bayonet dan Sempat Makan di Warmindo di Sela Mutilasi

Sementara itu, Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rohman menjelaskan bahwa, pihanknya mendapatkan info akan ada perang sarung dari masyarakat.

"Sebenarnya sejak malam pertama Bulan Ramadan sudah hampir terjadi perang sarung di daerah Cangkrep tapi bisa kami antisipasi. Tadi malam bersama warga Desa Brenggong kami amankan 13 orang. Kami hadirkan orang tua dan guru jika masih sekolah untuk bersama-sama membina agar tidak mengulangi perbuatannya," terang Kapolsek.

Ia menjelaskan, meskipun hanya sarung, tapi jika dimodifikasi menjadi senjata dengan cara dililit lakban dan ujung lilitan diisi pasir akan sangat membahayakan.

"Mereka saling tantang lewat TikTok dan WhatsApp. Tidak ada motif (permasalahan) antara mereka. Aksi mereka dangat meresahkan warga," kata AKP Bruyi.

Untuk mengantisipasi terulangnya perang sarung dan tawuran antar warga, aparat kepolisian menggencarkan patroli di titik-titik tongkrongan remaja. Kapolsek juga akan melakukan penyuluhan kepada warga agar mengawasi pergaulan anak-anaknya supaya lebih bermanfaat.

1083