Home Nasional Dari Mana Sumber Air Baku IKN Diperoleh?

Dari Mana Sumber Air Baku IKN Diperoleh?

Penajam Paser Utara, Gatra.com – Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara mengunjungi persemaian Mentawir yang berlokasi di hutan produksi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pentingnya pelestarian lingkungan serta mewujudkan smart forest city untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), maka Presiden Joko Widodo setidaknya telah empat kali mengunjungi persemaian yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut.

Berada di tengah hutan, lantas dari mana air baku untuk mendukung persemaian tanaman yang rencananya dapat memasok hingga 15 juta bibit tanaman pertahun tersebut?. Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Kementerian PUPR, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda ditugaskan untuk menyediakan air baku tersebut dengan membuat embung Persemaian Mentawir.

Bersebelahan dengan persemaian milik KLHK, air baku Persemaian Mentawir dibangun untuk mendukung air baku yang akan digunakan untuk menyemai bibit tanaman ke Ibu Kota Nusantara. Embung dibangun sejak Agustus 2022 dan selesai pada Februari 2023 “Saat ini (kontruksi) sudah selesai. Tinggal masa perapihan saja,” kata Iryans Muhyono, PPK Air Tanah dan Air Baku 2, BWS Kalimantan IV Samarinda kepada gatra.com.

Pria yang sebelumnya berdinas di BBWS Cimanuk Cisanggarung, Jawa Barat ini menyebutkan, selain membuat embung seluas 7,28 hektare ini, BWS Kalimantan IV Samarinda juga membuat sistem ultra filtrasi air minum. “Jadi air yang digunakan untuk sistem penyiraman bibit tanaman layak untuk air minum,” kata Iryans.

Sementara itu, daya tampung embung ini mencapai 160 ribu liter kubik dengan daya salur air hingga 40 liter per detik untuk persemaian. Embung tersebut, selain berasal dari tadahan air hujan juga berasal dari aliran Sungai Manahan.

Konsep smart forest city kata Iryans, meskipun membangun kota baru di hutan atau perkebunan, namun menyediakan bibit tanaman untuk kemudian ditanam di bagian-bagian yang selesai dikerjakan. “Kami (Kementerian PUPR) juga mendukung penuh pelestarian lingkungan,” kata Iryans.

Pembangunan Intake

Selain membangun embung untuk persemaian bibit tanaman di Mentawir, Iryans Muhyono juga mengatakan, penyediaan air baku untuk IKN juga dilaksanakan dengan membangun intake dan jaringan pipa transmisi Sungai Sepaku yang berlokasi di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku.

Intake Sepaku kata Iryans, awalnya hanya untuk kebutuhan sumber air masyarakat sekitar saja. Namun kemudian, ditingkatkan fungsinya untuk kebutuhan IKN. Maka kini potensinya ada sebanyak 3000 liter/detik.

Intake sepaku merupakan instalasi pompa yang mengambil air baku dari Sungai Sepaku, yang kemudian di olah menjadi air baku. “Kita menunggu juga dari Ditjen Cipta Karya untuk membangun instalasi pengolahan airnya,” katanya.

Teknisnya, karena ketinggian Intake Sepaku lebih rendah dari kawasan IKN yang saat ini dibangun. Maka nantinya, melalui instalasi pengolahan air baku, akan dialirkan lewat pompa penyedot. Sementara, BWS Kalimantan IV Samarinda hanya bertugas menyediakan air bakunya saja.

540