Home Teknologi Penjelasan Ilmiah Cahaya Merah Menara Saidah, Bukan Ulah Kuntilanak Merah, Tapi akibat Tingkah Genit Si Manis Hamburan Rayleigh

Penjelasan Ilmiah Cahaya Merah Menara Saidah, Bukan Ulah Kuntilanak Merah, Tapi akibat Tingkah Genit Si Manis Hamburan Rayleigh

Jakarta, Gatra.com- Baru-baru ini jagat maya dibikin heboh dengan cahaya merah yang menguar dari Gedung Jangkung Menara Saidah disaat senja menyungkup Jakarta, 28/3. Gedung itu kosong bertahun-tahun dan tidak dialiri listrik. Ini membuat warga terheran-heran.

Banyak yang menghubungkan dengan fenomena takhayul, Kuntilanak Merah penghuni gedung kosong itu. Meskipun hantu Kuntilanak tidak ada, pesulap Pak Tarno 'prok prok jadi apa' pernah beruji nyali di parkiran gedung itu. Pesulap itu gagal dan menyerah.

Tentang fenomena gedung itu menyala merah bisa dijelaskan secara ilmiah. Cahaya merah itu berasal dari pantulan langit senja yang berwarna jingga. Mari berbicara tentang peristiwa hamburan Rayleigh. Sinar matahari terbuat dari ramuan banyak warna cahaya tampak yang berbeda. Ketika sinar matahari melewati udara, beberapa warna berinteraksi dengan molekul udara lebih kuat dari yang lain.

Merah, jingga, kuning, dan hijau lolos melewati udara tanpa banyak gangguan, tapi cahaya biru dan ungu berinteraksi kuat dengan udara. Cahaya biru dan ungu diserap molekul udara, kemudian dipancarkan kembali ke segala arah. Ini memberi langit siang hari berwarna biru yang khas.

Saat matahari terbit dan terbenam, cahaya matahari harus melewati lebih banyak (tebal) udara sebelum mencapai matamu. Sebagai akibat dari jalan yang lebih panjang, warna diserap dan dihamburkan berwarna berbeda. Hanya warna merah/jingga yang diserap atmosfer dan dihamburkan untuk mengecat langit.

Namun, itu bukan satu-satunya faktor. Kondisi cuaca dan jumlah debu di atmosfer juga berkontribusi merahnya langit seperti di Jakarta. Debu, seperti molekul udara, cenderung menyebarkan cahaya, meskipun mekanismenya agak berbeda. Bagaimanapun, jika ada banyak partikel di udara, matahari terbit dan terbenam dapat terlihat sangat merah/oranye.

Senja jingga itu menerpa dinding dan kaca gedung tua Menara Saidah sehingga nampak menyala merah. Gelapnya Menara Saidah membuat senja jingga Jakarta leluasa mengecatnya dengan warna merah. Dan tidak diperlukan aliran listrik untuk menciptakan fenomena itu.

Jadi cahaya merah yang menguar dari Menara Saidah di saat senja Jakarta, bukanlah bikinan Kuntilanak Merah atau hantu belau lainnya. Tetapi sebuah fenomena alam biasa yang normal-normal saja. Atau akibat tingkah genit si Manis hamburan Rayleigh.

1937

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR