Home Ekonomi Siloam Hospital Bukukan Pendapatan Rp2 Triliun di Kuartal IV 2022

Siloam Hospital Bukukan Pendapatan Rp2 Triliun di Kuartal IV 2022

Jakarta, Gatra.com- PT Siloam International Hospitals Tbk membukukan Pendapatan sebesar Rp2,01 triliun pada Kuartal IV 2022 dibandingkan dengan 3 kuartal sebelumnya di tahun 2022. Pada periode sama, EBITDA dan Laba Bersih rumah sakit dengan kode saham SILO ini juga masing-masing mencapai Rp589 miliar dan Rp253 miliar.

"Saya sangat optimis dengan potensi Siloam di tahun 2023 dan seterusnya," kata Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/3).

Siloam terus melihat pemulihan pendapatan non-COVID. Pada 4Q2022, Siloam membukukan 98% pendapatan yang berasal dari base case, sementara pendapatan dari COVID mencapai level terendah sebesar 2%. Hal ini dibandingkan dengan 6% pada 4Q2021, dan setinggi 35% pada 1Q2021.

Siloam membukukan Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih pada 4Q2022 sebesar Rp2,01 triliun, Rp572 miliar, dan Rp253 miliar atau tumbuh masing-masing sebesar 15,0%, 39,8%, dan 71,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada FY2022, Pendapatan tercatat sebesar Rp7,39 triliun, hanya 3,2% lebih rendah dibandingkan FY2021. EBITDA dan Laba Bersih pada FY2022 tercatat sebesar Rp1,98 triliun dan Rp710 miliar atau tumbuh 1,1% dan 1,5% dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Siloam Buka International Medical Centre Labuan Bajo

Perusahaan mencatat ekspansi EBITDA dan Marjin Laba Bersih pada FY2022. Marjin EBITDA meningkat menjadi 26,8% pada FY2022 dari 25,7% pada FY2021. Marjin Laba Bersih pada FY2022 juga meningkat menjadi 9,6% dari 9,2% pada FY2021.

Posisi arus kas perusahaan tetap sehat dan kuat. Perseroan membukukan Arus Kas Operasional sebesar Rp1,69 triliun dan Posisi Kas Bersih sebesar Rp1,05 triliun pada akhir FY2022.

Siloam terus mencapai efisiensi biaya sepanjang tahun 2022. Biaya material semakin membaik akibat berbagai inisiatif seperti rasionalisasi formula, re-negosiasi, dan perubahan pada patient mix.

Hal ini juga dipengaruhi oleh biaya APD dan testing karyawan akibat pandemi. Melalui berbagai inisiatif dalam pengadaan peralatan dan biaya material yang dijalankan selama tahun 2022, Perseoran dapat menghemat hingga Rp800 miliar selama 5 tahun ke depan.

Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk, Darjoto Setyawan (GATRA/Dok Siloam Hospitals)


Darjoto mengatakan bahwa Siloam terus menjalankan strategi Siloam 5.0 dengan sukses dan terus memberikan hasil yang menjanjikan. "Manajemen tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan selama tahun 2022," katanya.

Siloam melakukan investasi besar dalam transformasi perjalanan pasien melalui digitalisasi. Seluruh Rumah Sakit Siloam kini telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit yang memungkinkan setiap rumah sakit untuk berkomunikasi satu sama lain dan semakin meningkatkan model Hub and Spoke di dalam jaringannya.

Siloam juga telah berhasil meluncurkan Electronic Medical Record (EMR) dengan tingkat adopsi lebih dari 97% untuk meningkatkan transparansi dan aksesibilitas bagi para pasien. Untuk lebih meningkatkan kualitas layanan rumah sakit, Siloam telah mengembangkan dan meluncurkan sistem digital patient feedback yang disebut SOFAS pada tahun 2022 dan terus memberikan hasil yang luar biasa dengan mencatatkan Net Promotor Score sebesar 77,3 pada tahun 2022.

Baca juga: Siloam Hospitals dan NCGM Jepang Kolaborasi Pengembangan Kualitas Tenaga Medis

Investasi Siloam pada saluran digitalnya seperti Aplikasi MySiloam dan situs website telah menunjukkan hasil yang signifikan seperti yang ditunjukkan oleh jumlah kunjungan situs web yang meningkat dari kurang dari 200 ribu pada 2Q2020 menjadi 1,4 juta pada 4Q2022. Saluran-saluran digital ini mencatat kinerja yang luar biasa di tahun 2022 dan berkontribusi sekitar 21% dari total Kunjungan Pasien Rawat Jalan di FY2022.

"Kami akan terus fokus pada pertumbuhan bisnis utama kami, memperluas jaringan dan mengoptimalkan kapasitas yang ada, mengembangkan program-program klinis, meningkatkan platform digital kami untuk terus melayani lebih banyak pasien di Indonesia dan pada akhirnya terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham," pungkas Darjoto.

66