Home Regional Dukun Maut Bunuh 12 Pasien dalam 2 Tahun, Kapolda Jateng Sebut Ditemukan Dua Mayat Satu Liang

Dukun Maut Bunuh 12 Pasien dalam 2 Tahun, Kapolda Jateng Sebut Ditemukan Dua Mayat Satu Liang

Semarang, Gatra.com- Jumlah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Tohari alias Mbah Slamet hingga sekarang mencapai 12 orang.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi menyatakan dari 12 jenazah korban yang telah ditemukan, satu telah terindentifikasi atas nama Paryanto dan 11 belum diketahui indentitasnya.

“Dua belas jenazah tersebut ditemukan dalam tujuh liang berbeda, di mana lima liang berisi masing-masing dua mayat dan dua liang lainya masing-masing satu mayat,” katanya kepada wartawan di Mapolda Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (5/4).

Berdasarkan data Polda Jateng, perincian penemuan mayat korban yakni di liang nomor 1 atas nama Paryanto, liang nomor 2 lelaki warga Gunung Kidul, liang nomor 3 dua mayat lelaki dan perempuan warga Tasikmalaya.

Liang nomor 4 dua mayat lelaki dan perempuan warga Jakarta, liang nomor 5 dua mayat lelaki dan perempuan warga Palembang, liang nomor 6 dua mayat lelaki dan perempuan warga Jogja, dan liang nomor 7 dua mayat lelaki dan perempuan.

“Ini pengakuan sepihak dari dukun yang mengakui kalau korban dari Banjarnegara, Jakarta, Palembang, dan Jogja sehingga perlu diklarifikasi kebenarann identitas korban,” kata Kapolda Jateng.

Oleh karenanya, lanjut Irjen Luthfi membuka posko ante mortem di Polres Banjarenagara. Kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya atau hilang belum ditemukan bisa melapor.

“Laporan bisa disampaikan ke Mapolda Jateng atau Mapolres terdekat nanti akan diteruskan Banjarnegara untuk dicek,” ujarnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyatakan, dari hasil penyelidikan pembunuhan yang dilakukan terhadap para korban dilakukan enam bulan hingga 24 bulan lalu.

“Menurut pengakuan tersangka membunuh dan mengubur para korban dilakukan sendiri. Tapi polisi masih melakukan penyelidikan,” katanya.

Kepada masyarakat, Iqbal mengimbau agar berhat-hati dan tidak mudah percaya dengan orang yang mengaku bisa menggandakan uang dan lainnya, karena ujungnya penipuan.

Kepala Bidang Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti menyebutkan jenazah para korban dukun pengganda uang di Banjarnegara ditemukan dalam keadaan membusuk. “Dirkirakan waktu kematian korban antara 6 bulan hingga 24 bulan,” ujarnya.

221