Home Ekonomi MedcoEnergi: Belanja Modal 2023 Migas US$250 Juta dan Ketenagalistrikan US$80 Juta

MedcoEnergi: Belanja Modal 2023 Migas US$250 Juta dan Ketenagalistrikan US$80 Juta

Jakarta, Gatra.com – MedcoEnergi menetapkan belanja modal minyak dan gas (Migas) sebesar US$250 juta dan ketenagalistrikan US$80 juta yang menjadi panduan untuk tahun 2023. Sedangkan untuk produksinya sebesar 160 mboepd dan penjualan ketenagalistrikan 4.000 GWh.

“Biaya produksi minyak & gas di bawah US$10/boe,” kata Roberto Lorato, CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, dalam keterangan pers diterima pada Rabu (5/4).

Sedangkan untuk kinerja MedcoEnergi tahun 2022 yang telah diaudit, lanjut dia, untuk ikhtisar keuangan yakni laba bersih sejumlah US$531 juta atau lebih dari sepuluh kali lipat lebih tinggi dari tahun ke tahun.

Kemudian, EBITDA AS$1.593 juta, atau lebih dari 2 kali lipat dari tahun ke tahun. Arus kas dan aktivitas operasi US$1.116 juta, atau naik 154% dari tahun ke tahun. Rata-rata harga minyak dan gas masing-masing US$96,2/bbl dan US$8,2/mmbtu.

Adapun untuk EBITDA pada kuartal keempat, kata Roberto, lebih rendah karena reklasifikasi pencatatan setelah penandatanganan perjanjian jual beli aset-aset nonoperator Sinphuhorm di Thaildan dan Chim Sao, Vietnam. Penjualan Sinphuhorm selesai pada kuartal pertama 2023.

Selanjutnya, untuk belanja modal minyak dan gas sebesar US$269 juta, terutama untuk pekerjaan dua proyek pengembangan gas yang baru di Natuna, belanja modal ketenagalistrikan sebesar US$33 juta untuk pengembangan IPP berbahan bakar Gas Riau 275MW dan fasilitas Solar PV Sumbawa 26 MWp.

“Pengembangan-pengembangan baru juga telah dimulai, pengembangan panas bumi Ijen 34MW fase 1 dan proyek regasifikasi Sumbawa, bersama dengan pengembangan lebih lanjut di Natuna dan PSC Corridor,” ujarnya.

Selanjutnya, percepatan pelunasan utang melalui penawaran tender tunai dan pembelian kembali obligasi telah melunasi sebesar US$456 juta obligasi USD Perseroan. Dari utang akuisisi Corridor sejumlah US$850 juta, US$415 juta telah dilunasi pada tahun 2022. Kas dan setara kas pada akhir tahun adalah US$737 juta.

“Utang konsolidasi sebesar AS$3,2 miliar, Utang Restricted Group2 AS$2,7 miliar, Utang Bersih RG2 AS$2,1 miliar, dan Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA RG2 1,4x, juga merupakan pencapaian terbaik MedcoEnergi,” katanya.

Untuk tahun lalu, lanjut dia, dividen final tahun 2021 sebesar AS$35 juta dan dividen interim tahun 2022 sebesar US$25 juta telah dibayarkan. Dividen final untuk tahun 2022 akan diumumkan setelah RUPST.

“Peringkat ESG dari Sustainalytics dan MSCI meningkat dengan catatan yang sangat baik terhadap kinerja keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan, sosial, serta tata kelola perusahaan di Perseroan,” ujarnya.

Adapun untuk ikhtisar operational minyak dan gas, yakni produksi minyak dan gas sebesar 163 mboepd, atau naik 73% tahun-ke-tahun. Biaya unit produksi adalah US$6,9 per boe.

Selanjutnya, beberapa proyek pengembangan gas baru telah selesai di South Natuna Sea Blok B. Lapangan Hiu mulai beroperasi pada bulan Juni diikuti lapangan Malong dan Belida pada bulan Desember.

“Key Terms Sheet ditandatangani dengan SembCorp untuk kontrak penjualan gas kedua ke Singapura, untuk memonetisasi penemuan-penemuan baru di Natuna,” ujarnya.

Selanjutnya, perjanjian penjualan gas yang baru ditandatangani dengan Gas Supply Pte Ltd. untuk melanjutkan pasokan gas dari PSC Corridor, Sumatera Selatan ke Singapura.

Untuk ketenagalistrikan, katanya, Medco Power menghasilkan penjualan ketenagalistrikan sebesar 3.993 GWh, atau naik 47% tahun ke tahun setelah beroperasinya IPP Riau 275MW pada bulan Februari dan fasilitas tenaga surya Sumbawa 26MWp pada Juni.

“Keputusan investasi akhir dibuat untuk mengembangkan fasilitas panas bumi Tahap 1, 34MW di Ijen, Jawa Timur, dan terminal regasifikasi LNG Sumbawa 77MMSCFD,” ujarnya.

Roberto melanjutkan, Medco Power menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk berkolaborasi dengan beberapa original equipment manufacturers menuju pengembangan energi terbarukan dan peluang rantai pasokan antara Indonesia dan Singapura.

“MoU lainnya ditandatangani dengan PLN, SembCorp, dan Kansai untuk berkolaborasi dalam berbagai proyek Transisi Energi,” katanya.

Sedangkan untuk Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), ujar Roberto, produksi tembaga sebanyak 464 Mlbs, atau naik 99% dan produksi emas 731 Koz, naik 367% tahun ke tahun, mengikuti peningkatan Fase 7. Harga tembaga terealisasi rata-rata adalah US$3,56/pon.

“Saya sangat senang mengumumkan kinerja Perseroan tahun 2022. MedcoEnergi telah mencapai tingkatan baru,” katanya.

Menurutnya, kinerja tahun 2022 kemarin menunjukkan operasi inti yang kuat dengan peningkatan produksi setelah akuisisi Corridor dan beroperasinya proyek-proyek baru pada segmen minyak & gas maupun ketenagalistrikan dengan baik didukung harga komoditas yang tinggi.

“Selain itu, peningkatan peringkat ESG perusahaan semakin menunjukkan upaya-upaya jangka panjang kami di bidang ini,” katanya.

Direktur Utama (Dirut) PT Mendco Energi Internasional Tbk., Hilmi Panigoro, mengatakan, hasil ini adalah kinerja terbaik pihaknya, baik secara operasional maupun finansial, dan beberapa tonggak penting telah berhasil dicapai sebagai dasar kesuksesan berkelanjutan di masa depan.

272