Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan bahwa fungsi masjid harus bisa dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat. Bukan sekadar beribadah, masjid bisa digunakan membangun hubungan sosial kemasyarakatan.

"Kita harus mendukung terwujudnya masjid ramah anak dan responsif terhadap problematika sosial. Masjid bukan sekadar bangunan fisik tapi bangunan sosial dan bangunan peradaban islami," ujarnya di Masjid Istiqlal, Jumat (7/4).

Ia menegaskan bahwa masjid harus punya fungsi sepanajng masa. Masjid juga harus mampu merekatkan hubungan antar-manusia sepanjang masa manusia tanpa memperhatikan identitasnya.

Keberadaan masjid yang tidak membedakan manusia, dalam konteks sosial bisa menjadi jembatan bagi sesama umat manusia. Ini harus menjadi ruang dalam menjalin kasih sayang bagi sesama.

"Masjid sejatinya dapat menjadi penghubung kasih sayang warga masyarakat dengan anak yatim, apalagi yang membutuhkan dukungan solidaritas," lanjutnya.

Peran masjid dalam menjaga ketahanan keluarga juga harus dioptimalkan. Zainut menerangkan bahwa program bimbingan keluarga, kursus pra-nikah, bisa menjadi jawaban untuk mencegah terjadinya jatuhnya korban anak dalam keluarga.

"Dengan tingginya angka perceraian, banyak anak putus sekolah, anak korban KDRT, hingga munculnya kasus perdagangan anak. Saya memandang setiap ikhtiar untuk menyelamatkan masa depan anak berarti menyelamatkan masa depan bangsa dan negara," ucapnya.

Bulan ramadan bisa menjadi awal permulaan pemanfaatan masjid yang optimal. Upaya meningkatkan kesalehan setiap individu bisa terus dimulai, dan dilanjutkan ke depannya.

"Mari kita menginvestasikan segala bentuk kesalehan individual, sosial, maupun kesalehan struktual-kultural sebagai umat Islam dan warga. Ramadan adalah bulan kemuliaan dan bulan berbagi, kegembiraan bagi semua umat yang diwujudkan melalui ibadah dan amal sosial," ujarnya.