Home Ekonomi Cina Dapat Konsesi Kereta Cepat Sampai 8 Dekade,  Luhut: Mau Bikin Berapa Puluh Tahun Silahkan

Cina Dapat Konsesi Kereta Cepat Sampai 8 Dekade,  Luhut: Mau Bikin Berapa Puluh Tahun Silahkan

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan tidak mempermasalahkan durasi konsesi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) hingga 80 tahun. Menurutnya, hal itu sudah menjadi wajar di dalam pengelolaan fasilitas transportasi publik.

"Tapi kalau anu, public transportation (transportasi publik) itu kan di mana sih yang untung? mau bikin berapa puluh tahun silahkan, kalau dia majority, dia yang kontrol," ujar Luhut dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (10/4).

Diketahui, hasil perhitungan Kementerian Perhubungan sendiri mengizinkan Cina mengelola KCJB selama 80 tahun ke depan. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Risal Wasal menyebut bahwa perhitungan durasi konsesi itu telah berdasarkan pertimbangan sejumlah faktor. Pembiayaan, estimasi pendapatan bisnis, dan target penumpang menjadi bahan perhitungan yang memungkinkan Cina memegang konsesi KCJB hingga delapan dekade.

Selain itu, Risal mengaku pihaknya juga telah memperhitungkan faktor usia pakai sarana dan prasarana KCJB. Menurutnya, konsesi KCJB nantinya harus dikembalikan Cina kepada RI dalam kondisi yang baik.

"Kita enggak nerima tiba-tiba umur 80 tahun, umur barangnya sudah habis terus dikembalikan. Jadi harus diserahkan dulu baru diserahkan ke kita pada saat selesai konsesi," katanya saat ditemui Gatra di Kementerian Perhubungan, Senin (10/4).

Risal menegaskan bahwa pemberian konsesi KCJB selama puluhan tahun kepada Cina dilakukan untuk memastikan adanya keuntungan dari pihak operatornya, dalam hal ini pihak KCIC.

Diketahui, proyek KCJB telah mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) hingga US$1,2 miliar atau sekitar Rp17,8 triliun. Adapun pembagian cost overrun yang disepakati mengharuskan RI untuk membayar sekitar US$560 juta atau sekitar Rp8,3 triliun.

Selain mengalami pembengkakan biaya, sebelumnya  proyek ambisius ini juga telah menerima kucuran penyertaan modal negara (PMN) hingga Rp7,3 triliun. Pemerintah menargetkan operasional KCJB mulai dilakukan pada 18 Agustus 2023 ini.

284